KEINTIMAN SEKSUAL
Dengan membangun relasi suami istri semakin intim, bukan hanya kedekatan tubuh, tapi pikiran, hati dan jiwa, maka suami istri akan semakin kuat dan makin bisa menikmati saat-saat menjelajah bersama pasangan.
Sering kita berasumsi keintiman selalu berhubungan dengan “seks”, namun setelah kita belajar dan melihat lima pilar keintiman sebelumnya, keintiman yang sesungguhnya jauh lebih luas dibanding hanya sekadar seks.
Akan tetapi, itu tidak berarti kita dapat mengabaikan keutamaan pilar keintiman seksual dalam perkawinan.
Kita memulai dengan lima pilar keintiman, karena jika lima pilar di luar kamar kuat, maka satu pilar di dalam kamar yaitu pilar keintiman seksual bisa berpotensi menjadi pengecualian.
Bukan menjadi tujuan utama tapi bonus yang Tuhan berikan karena kita sudah membangun dan menata dengan benar 5 pilar keintiman di luar kamar.
Keintiman seksual meliputi segala sesuatu yang terkait tentang hubungan seksual dengan pasangan. Ini bisa merupakan, tidak hanya seks itu sendiri, tapi juga romantisme yang harus dibangun, inisiatif untuk memulainya, foreplay yang harus dilakukan.
Tidak ada kata lain tentang seks dalam relasi suami istri, “Seks adalah hal terpenting dalam perkawinan kita.”
Dalam relasi yang tak terucap, suami istri sering berasumsi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan seks berdasarkan informasi yang tidak sehat yang mereka dengar dari pasangan-pasangan yang lain bahkan dari media-media yang sering mengaburkan pemahaman suami istri tentang seks yang benar dan sehat.
Seperti berapa kali harus berhubungan seks dalam seminggu?
Apakah variasi-variasi dalam berhubungan seks diperkenankan?
Siapa yang pertama harus menginisiasi hubungan seks? Apakah foreplay mutlak harus dilakukan untuk kepuasan bersama? Apakah boleh menggunakan boneka seks untuk memuaskan pasangan?
Banyak pertanyaan tentang seks dalam perkawinan yang tidak terjawab karena tidak banyak suami istri yang berani membicarakannya secara terbuka.
Kita tidak tahu bagaimana mengekspresikan gairah seks dengan benar sesuai dengan kebenaran firman Tuhan
Padahal seks adalah hadiah yang Tuhan berikan bagi pasangan suami istri untuk dinikmati setelah mereka diberkati dalam ikatan perjanjian seumur hidup.
Di mata Tuhan seks adalah kudus, dikenan, diberkati dan seks adalah perintah Tuhan (untuk beranak-cucu Kejadian 1:28) berarti seks itu ada sebelum dosa.
Tapi iblis memutar balikkan hadiah indah dari Tuhan dengan segala sesuatu yang porno dan jorok. Dan itu menjadikan suami istri tidak berani membicarakan secara terbuka dan dalam koridor yang benar. Sekaligus berdampak keraguan orang tua untuk berbicara secara terbuka tentang seks pada anak-anak.
Yang perlu dipahami oleh suami istri yang mengalami hambatan bahkan gangguan dalam masalah keintiman seksual, yang utama adalah kendala-kendala dalam membangun lima pilar di luar kamar, karena seks (yang di dalam kamar) akan menjadi puncak penyatuan kasih suai istri.
Namun perlu diketahui hambatan juga alasan-alasan yang sering diungkapkan untuk menghindari seks suami istri, seperti, aku sudah lelah, kepalaku lagi pusing, kerjaan cucianku lagi banyak, aku belum selesai dengan memasak, anak-anak belum tidur dan banyak lagi alasan-alasan yang bisa muncul yang merupakan fenomena, yang terlihat di permukaan, tapi nomenanya, masalah “hati” yang tidak terungkap sesungguhnya lebih mendominasi perasaan malas berhubungan seks.
Mari kita renungkan 5 pilar di luar kamar yang sangat mempengaruhi 1 keintiman di dalam kamar. Diskusikan bersama pasangan untuk menikmati perkawinan yang extra ordinary.
Selamat beribadah
Tuhan memberkati.
(Agus - Vita)
0 Response to "KEINTIMAN SEKSUAL"