Iklan

KEMBALI KEPADA PANGGILAN KITA

Lukas 1:38 (TB)  Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


Karya terbesar Allah bagi manusia diawali dengan kesediaan seorang anak dara Maria untuk menerima dan menjalani panggilan pribadi Allah baginya, menjadi ibu dari Sang Juru Selamat yang akan menebus dan menyelamatkan seluruh manusia.


Matius 26:39 (TB)  Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Dan pada akhirnya karya terbesar Allah bagi manusia digenapi dengan kesediaan seorang Putra Allah yang mentaati panggilan-Nya untuk menderita dan mati bagi manusia supaya mereka beroleh keselamatan kekal.


Di Hari Natal ini, di mana kita memperingati peristiwa kelahiran Sang Juru Selamat, marilah kita pun kembali kepada panggilan kita.

Karena setiap kita diciptakan dengan tujuan.


Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Akan tetapi menemukan, menerima, dan menjalankan panggilan memang tidak mudah.

Banyak hal yang menjadi penghalang dan tantangan bagi kita di dalam menemukan dan menjalankan panggilan kita, di antaranya :


1. Penundaan (procrastination) dan kedegilan (stubbornness)


Sebagian dari kita sebetulnya sudah menyadari akan panggilan Tuhan bagi kita, akan tetapi karena satu dan lain hal menunda-nunda atau dengan sengaja menolak untuk melakukannya karena berbagai pemikiran yang degil.


Aku belum siap untuk melayani karena sibuk bekerja, nanti saja kalau uangku sudah banyak barulah aku melayani (penundaan).


Aku  tahu ini salah, tapi Tuhan kan maha baik, Dia pasti mengerti, nanti suatu hari aku pasti bertobat kok (degil).


1 Samuel 15:23 (TB)  Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja." 


Pada saat kita menolak panggilan-Nya, artinya kita pun penggenapan rencana-rencana besar Allah bagi kita.


2. Ketidaksabaran (impatience)


Yakobus 5:7 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.


Seluruh hidup ini adalah proses yang Tuhan pakai untuk mempersiapkan dan menyempurnakan kita bagi kekekalan.

Kita dipanggil untuk hidup kudus dan menjadi serupa dengan Kristus karena kita adalah gambar dan rupa Allah sendiri.


Isteriku terlalu dominan dan menyebalkan, bagaimana aku bisa mengasihinya?

Capek aku, untung ada sekertarisku, dia membuatku merasa dihargai dan membuatku nyaman.

Lebih baik aku menceraikan isteriku dan menikahi sekertarisku.


Percuma saja aku membimbing dan menolong anak komselku, toh dia tidak berubah, malah menghabiskan waktu dan tenaga saja.

Lebih baik kubiarkan saja, terserah deh apa maunya, wong nolongin dia juga ngga ada untungnya buatku.


Apabila kita tidak sabar dan tidak tekun melakukan bagian kita, tidak mau berusaha dan mudah menyerah pada kesulitan dan tantangan yang hadir, dan akhirnya meninggalkan apa yang menjadi tugas dan panggilan kita, maka proyek besar Allah bagi kita pun akan terhenti di sana.

Karena justru di dalam setiap tantangan itulah kita ditempa dan dibentuk menjadi versi terbaik dari diri kita, dan kita akan melihat Tuhan bekerja dalam hidup kita.


Zakharia 13:9 (TB)  Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!" 


3. Ketakutan dan kurang percaya diri (fear (of failure) and lack of confidence)


Gideon merasa dirinya tidak layak karena dia adalah yang termuda dari suku yang terkecil di Israel, tetapi Tuhan menyebutnya sebagai pahlawan yang gagah perkasa.


Elia dilumpuhkan oleh ketakutan dan melarikan diri ke padang gurun, bahkan meminta Tuhan mencabut nyawanya, tetapi Tuhan mengirimkan seorang malaikat untuk memberinya roti dan air.


Rencana besar Tuhan hanya dibatasi oleh ketakutan dan keraguan kita.

Tuhan tidak mencari orang yang mampu, Dia mencari orang yang mau, maka Dialah yang akan memampukan kita melakukan apa yang diperintahkan-Nya.


1 Korintus 1:27-28 (TB)  Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti


4. Kelelahan (exhaustion) karena mengandalkan kekuatan diri sendiri.


Apakah yang  kita lakukan pada saat menghadapi masalah dalam hidup kita?

Misalnya, perusahaan kita terjerat masalah pajak, apa yang kita lakukan?


- Menghubungi konsultan pajak yang paling ternama?

- Mendekati "orang dalam" yang bisa kita bayar untuk menyelesaikan masalah kita?

- Mencari fasilitas kredit bank untuk menutupi kekurangan dana?

- Menangis dan menyerahkan perusahaan kita untuk dipailitkan saja?


Atau pada saat seseorang datang kepada kita untuk meminta nasihat.

Misalnya ketika rumah tangganya bermasalah.

Nasihat apa yang kita berikan?


- Kamu harus memperbaiki komunikasi, suami isteri harus lebih terbuka.

- Ya sudah, kalau memang dia sudah berselingkuh, ceraikan saja, aku kenal pengacara yang hebat, jangan mau dihina seperti itu, masih banyak laki-laki yang lebih baik.

- Kamu yang salah, kenapa kamu berfoya-foya menghabiskan uang suamimu?


Semua kata-kata dan tindakan di atas memang umum dilakukan.

Akan tetapi...

- Apakah kita berlutut di hadapan Tuhan membawa setiap permasalahan hidup kita kepada-Nya?

- Apakah kita mencari jawaban dan peneguhan dari kebenaran Firman-Nya?

- Apakah kita percaya bahwa Tuhan akan selalu memelihara dan menolong kita?


Mengandalkan kepandaian dan kekuatan diri sendiri memang melelahkan.

Pada akhirnya, kita akan terkuras dan tidak mampu melanjutkan lagi.

Tetapi Tuhan adalah sumber mata air yang tidak pernah kering, kita akan disegarkan pada saat kita menggantungkan hidup kita kepada-Nya.


Zakharia 4:6b (TB)  Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.  


Jadi teman-teman dan saudara-saudaraku, walaupun kadang terasa berat dan sulit, marilah kita kembali kepada panggilan kita, seperti Maria dan Yesus yang menyediakan dirinya sehingga rencana Allah boleh terjadi bagi dunia, biarlah kita pun menyediakan diri kita untuk dipakai menjadi alat di tangan Tuhan.


Yesaya 6:8 (TB)  Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" 


Selamat hari Natal, Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - Sansan)

0 Response to "KEMBALI KEPADA PANGGILAN KITA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post