Iklan

KEGAGALAN

Di penghujung 2022, ada sebuah turnamen akbar yang menyedot perhatian seluruh dunia yaitu Turnamen Piala dunia Sepak Bola (World Cup 2022) di Qatar. Seperti biasa dalam Turnamen World Cup pasti ada yang menjadi Favorit Juara, yang sudah pasti favorit adalah juara bertahan Perancis. Kemudian ada Spanyol, Portugal, Brazil, Argentina, Belgia, Inggris, Jerman. Ini adalah negara yang sudah pernah jadi juara dunia. Siapa yang akan jadi juaranya menarik diikuti. Apakah ada juara baru ? 


Ternyata World Cup 2022 ini banyak kejutan yang terjadi. Dalam pertandingan awal saja, terjadi kejutan, yaitu Argentina yang diperkuat Maha Bintangnya, Messi, terjungkal kalah di kaki Saudi Arabia. Setelah mulailah terjadi kejuta-kejutan lain. Yang tidak disangka adalah Jepang jadi juara grup dan melangkah ke babak selanjutnya. Jerman pulang kampung lebih dulu, karena gagal di fase group. 


Negara yang dianggap kelas 2 seperti Korea Selatan, dan Maroko, malah lolos dari fase group. Di antara semuanya itu, Maroko dan Kroasia masuk semi final. Kroasia jadi juara 3. Di final bertemulah juara bertahan Perancis dengan Argentina. Argentina yang pernah kalah di fase group oleh Saudi arabia, melangkah maju sampai final. Sementara Saudi Arabia yang mengalahkan Argentina, malah terhenti di fase group. Lalu siapa juaranya ? Argentina !


Argentina ! Yang pernah kalah dari Saudia Arabia, jadi juara setelah mengalahkan Juara Bertahan, Perancis dalam pertandingan yang luar biasa ketat. Inilah yang namanya turnamen, yang memenangkan pertandingan melawan raksasa belum tentu jadi juara. Sang juara bukan pula yang tidak pernah kalah. 


Argentina pernah kalah, tapi justru menjadi juara, karena mereka bangkit. Kekalahan di awal yang menyakitkan, justru membangkitkan kesadaran bahwa mereka sedang jatuh, tetapi tidak boleh sampai tergeletak. Mereka bangkit, dan mengalahkan semua lawan mereka selanjutnya, dan jadi juara. Justru dengan kekalahan itu, mental juara mereka tertempa. Kekalahan di awal bukan kiamat. Kekalahan tidak membuat mereka terpuruk dan putus asa. 


Dalam perjalanan hidup, pasti setiap orang pernah gagal. Gagal sebagai suami yang mencerminkan Kristus, gagal sebagai istri, sebagai anak, sebagai orang tua, sebagai pebisnis, gagal sebagai ayah, dan sebagainya. Kejatuhan dalam dosa juga, membuat gagal banyak hal.    

 

Mazmur 37 : 23 – 24 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. 


Jika kita pernah jatuh, gagal, bangkit saja. Sebab Tuhan menopang tangan kita. Dalam kehidupan pernikahan, pasti ada yang pernah gagal. Misalnya gagal setia, gagal mengasihi dengan kasih agape, gagal menundukkan diri, gagal dalam hal keuangan, dan masih banyak lagi kegagalan atau kejatuhan dalam dosa. Itu semua bukan berarti tamat dan kiamat. Pakailah kegagalan dan kejatuhan itu, justru untuk bangkit. Sebab kebangkitan tidak akan terjadi jika tidak ada kejatuhan atau kegagalan. Kesuksesan tidak instan karena memerlukan kegagalan. Kemenangan tidak terjadi jika tidak ada pertempuran. Kekuatan tidak akan muncul jika tidak ada badai persoalan. 


Dalam kegagalan atau kejatuhan, datang saja pada Tuhan. Akui saja semua kegagalan dan kejatuhan kita, dan bertobatlah. Maka kita tidak akan jatuh tergeletak. Sebab ada tangan Tuhan yang mengasihi kita, sedang menopang.   


Mazmur 20 : 7 – 8  Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri   dan tetap tegak. 


(Hanbeng - Lydia)

0 Response to "KEGAGALAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post