HIDUP YANG SALING TERJALIN
"demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh
matiku." (Filipi 1:20)
Ketika kita mempunyai sebuah kendaraan tua yang sudah sering rusak, dan biaya perbaikannya cukup mahal,
mungkin kita akan mempertimbangkan untuk menjualnya dan membeli kendaraan yang baru...tetapi tidak demikian dengan anggota tubuh kita, ketika tangan kita patah, walaupun frustasi dan menyakitkan...kita akan mengeluarkan berapapun biaya yang diperlukan untuk mengobati dan merawatnya hingga sembuh.
Demikian juga dengan pernikahan, kita dan pasangan kita adalah bagian dari satu sama lain, satu tubuh
Kristus...sama seperti tangan, kita tidak mungkin memotongnya ketika terluka, demikian juga dengan pernikahan... kita seharusnya mengusahakan perawatan yang terbaik agar bisa pulih kembali, berapapun biayanya.
Tuhan telah menyatukan dua kehidupan kita dengan pasangan kita menjadi satu, tidak hanya secara jasmani, tapi juga rohani dan emosional.
Kita memulai dengan rumah yang sama, ranjang yang sama, bahkan nama belakang yang sama.
Identitas kita sebagai individu telah digabung menjadi satu, ketika pasangan kita mengalami masalah, kita berdua merasakannya, ketika sukses dalam pekerjaan, kita berdua bersukacita.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti
Kristus terhadap jemaat, (Efesus 5:28-29)
Ayat diatas berbicara bagaimana kita dan pasangan kita dianggap satu tubuh, dan kita harus memperlakukan pasangan kita seperti diri kita sendiri, ketika kita mencintainya...kita sebenarnya juga sedang mencintai diri kita sendiri.
Sebaliknya jika kita menyakiti pasangan kita, kita juga sedang menyakiti diri sendiri.
Hidup kita saling terjalin bersama, pasangan kita tidak dapat mengalami sukacita atau penderitaan, berkat atau kutuk tanpa mempengaruhi kita. Jadi ketika kita menyerang pasangan kita, kita juga sebenarnya sedang menyerang diri sendiri.
Ini waktunya kita menyadari bahwa pasangan kita adalah bagian dari diri kita...sama seperti tangan, mata, atau hati kita, yang juga perlu dicintai dan dirawat. Ketika hubungan kita sebagai anggota tubuh sehat, nama Tuhan juga dimuliakan oleh kesatuan hubungan kita dalam pernikahan.
Tuhan Yesus memberkati,
(Peter - Mace)
0 Response to "HIDUP YANG SALING TERJALIN"