MENCERMINKAN KEMULIAAN TUHAN

Matius 5:16 (TB)  Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

There are two ways of spreading light : to be the candle or the mirror that reflects it - Edith Wharton

Ada dua cara untuk menyebarkan cahaya : menjadi sebuah lilin, atau menjadi sebuah cermin yang memantulkannya - Edith Wharton

Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita tidak bisa menjadi sumber cahaya seperti Tuhan, tetapi kita bisa menjadi cermin (gambar dan rupa Allah) yang memantulkan cahaya kemuliaan-Nya.

Ketika kita menjadi cermin yang memantulkan cahaya kemuliaan Allh, maka Nama Tuhan dipermuliakan.

Bagaimana kita menjadi cerminnya Tuhan?

Tentu saja melalui perbuatan, perkataan dan sikap kita sehari-hari.

Masalahnya, sikap, perkataan dan perbuatan kita bersumber dari apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita.

Perbuatan atau sikap yang dibuat-buat tidak akan mencerminkan Kemuliaan Tuhan, melainkan kemunafikan.

Amsal 4:23 (TB)  Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Karenanya kita harus terus berakar dan bertumbuh di dalam Firman dan kasih Tuhan, mengisi hati dan pikiran kita dengan kebenaran, dan mempraktekkan dan menghidupinya setiap hari, sehingga kita menjadi cermin yang jernih dan konsisten bagi kemuliaan-Nya, apa yang muncul dalam sikap, perkataan dan perbuatan kita adalah sungguh cerminan dari kemuliaan dan kasih Allah, bukan hanya teori ataupun topeng kemunafikan.

Yakobus 1:22-24 (TB)  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. 

Tuhan Yesus memberkati

(Chandra - Sansan)

Tweet