KASIHI SAUDARA-SAUDARAMU
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1 Yohanes 4:18).
Takut yang dijelaskan dalam ayat ini, bukan sikap takut kepada Tuhan, yang merupakan awal dari kebijaksanaan, yang harus selaras dengan iman, harapan, dan kasih.
Tetapi, terutama ketakutan akan manusia, yang membawa jerat.
Sebab, mereka yang benar-benar mengasihi Kristus, Injil-Nya, dan umat-Nya, mereka tidak takut terhadap manusia.
Kekuatan kasih dan pikiran yang sehat, berlawanan dengan semangat ketakutan. Dan kekuatan seperti itu ada dalam kasih persaudaraan, sehingga orang-orang beriman tidak takut akan kematian itu sendiri, tetapi dengan rela menyerahkan hidup mereka untuk satu sama lain (1 Yohanes 3:16).
Orang beriman tidak takut pada hari penghakiman, pada neraka dan kutukan. Sebaliknya, jika kebencian terhadap saudara-saudara terjadi, maka ada rasa takut dan gentar akan hal-hal tersebut diatas. Mereka yang mengasihi saudara-saudaranya tahu bahwa mereka telah dipindahkan dari maut ke dalam hidup, dan tidak akan masuk ke dalam penghukuman.
Ketika cinta kepada saudara-saudara dijalankan dengan tulus, maka hal ini akan membebaskannya dari ketakutan manusia dan setan, dan dari penghakiman dan murka yang akan datang.
Rasa takut akan menyusahkan, sebab hatinya dibelenggu oleh kesedihan, yang membuatnya gelisah dan cemas. Rasa takut terhadap manusia, terhadap iblis, kematian, penghakiman, dan neraka, akan terus menghantui sepanjang hidupnya, bahkan sampai kepada kekekalan.
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." (Wahyu 21:8).
Hari ini kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga dan sekaligus memperkuat pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menjemput gereja-Nya. Sebuah masa yang gilang gemilang, yang seharusnya kita nantikan bersama-sama.
Namun, peristiwa-peristiwa yang “penuh kemuliaan” tidak akan pernah terjadi, jika Tuhan Yesus tidak memiliki kasih. Kasih-Nya telah mengalahkan rasa takut dalam menghadapi pelbagai penderitaan di seputar penyaliban.
Marilah kita terus hidup dalam kasih, terutama kepada keluarga dan saudara-saudara seiman.
Tuhan memberkati.
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "KASIHI SAUDARA-SAUDARAMU"