Iklan

MENGASIHI DAN DIKASIHI

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

1 Yohanes 4:18


Jika kita berbicara tentang kasih maka kasih bisa dikatakan identik dengan percaya.

Bagaimana tidak ?

Sebagai ilustrasinya : ketika kita mengasihi ataupun dikasihi seseorang; maka sudah pasti kita akan mem percayakan diri kita kepada seseorang atau pun seseorang akan mempercayakan dirinya kepada kita dengan sepenuhnya. 

Sebelum seseorang menginjak masuk di dalam bahtera pernikahan; maka ada yang kita kenal sebagai masa pendekatan atau penjajagan antara dua sejoli yang sedang dilanda asmara. 

Satu moment dimana kedua belah pihak sedang berusaha untuk bisa mengenal lebih dekat kepada pasangan nya masing-masing. Dan di sinilah awal dimulainya sejoli tersebut mempercayakan apa yang ada pada dirinya kepada kekasih hatinya.

Dan di dalam masa ini pula sejoli cinta tersebut;  yang benar adalah berusaha untuk saling terbuka satu dengan yang lain; meskipun tidak kurang juga ada yang berusaha untuk menutupi sesuatu! yang dianggap sebagai kekurangannya. Biasanya; figur yang demikian ini ketika sudah masuk di dalam mahligai perkawinan akan membuat pasangan nikahnya bisa jadi merasa tertipu dan karenanya kemudian timbul lah istilah yang kita kenal sebagai oh, ternyata dan bisa saja ketika tidak bisa mempraktekkan” arti kasih yang benar: memberi dan bukan “menuntut” atau meminta; maka dari sinilah  bisa menjadi “titik awal” dari sebuah persoalan yang tak akan pernah ada akhirnya di dalam hidup pernikahan kita .

Karena itu di dalam bimbingan pranikah  perlu diajarkan untuk bisa saling terbuka dan saling percaya satu dengan yang lain; meskipun hal itu juga belum menjamin akan mulusnya jalan hidup pernikahan kita; karena manusia hidup di dunia yang fana ini memang tak pernah bisa bebas dari masalah; bahkan sejak manusia lahirpun sebagai bayi; manusia sudah punya masalah.  

Karena itu; hidup nikah orang percaya perlu memanggil Allah yang Maha Kasih kita kenal  di dalam nama Tuhan Yesus Kristus untuk hadir dan diam di dalamnya; jika hanya hadir saja, sia-sia, karena jika sekedar hadir pasti juga akan bisa pergi juga. 

Perlu kita ketahui juga bahwa ketika Allah hadir di dalam hidup kita maka secara otomatis kita akan mempercayakan hidup kita; termasuk hidup nikah kita kepada Allah; yang selain Maha Kasih; Dia juga Allah yang Maha Kuasa dan Maha Besar; Pencipta langit dan bumi.

Jadi apakah yang sebenarnya harus kita takutkan; kuatirkan dengan hidup kita? Sehingga kita jadi sering berasumsi dengan hidup ini; yang belum pasti kebenarannya atau terjadi!

Jika kita sudah berada di alamat yang tepat; masakan kita masih ragu dan takut akan tersesat (salah jalan)?

Hanya tingkah laku iblislah yang dengan tipu dayanya selalu berusaha mengacaukan pikiran kita sehingga kita menjauh dari Allah .

Ketika kita masih takut; perlu dipertanyakan apakah kasih Allah di dalam hidup kita; sudah sempurnakah atau belum?

Jika belum;berarti kita sama saja dengan tidak percaya ke Maha Kasihan Allah dalam hidup kita.

Jika kita sudah tidak percaya; masakan KASlH ALLAH itu bisa bekerja dalam hidup kita ?

Akibat nya? 

Jika kita telah dewasa rohani tentu kita bisa berpikir sendiri, tak perlu dijelaskan dengan rinci lagi!


Tetap semangat !


(Stephen - Hera)

0 Response to "MENGASIHI DAN DIKASIHI"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post