Iklan

PASANGAN KU SALIB KU ?

Roma 12:2, Pkh 9:9

Kolose 2:9-10a

Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,  dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.


Kabar mengejutkan datang dari seorang artis Kristen tanah air, yang menggugat cerai suaminya setelah 12 tahun menikah.

Pasalnya selama ini rumah tangga mereka terlihat harmonis. Apalagi jika flashback 12 tahun yang lalu, ketika cinta mereka begitu kuat, hingga mereka nekat menikah mesti tanpa restu dari orangtua kedua belah pihak. 


Alasan perpisahan nya ternyata bukan karena KDRT, orang ketiga atau masalah keuangan. 

Menurut Sang Aktris, di luar tiga hal ini, ada lagi hal yang lebih sulit; yaitu soal karakter, cara pandang, solve problem, solution.

“kita harus dealing tiap hari, day by day”.  


Sulit Kompromi soal perbedaan pandangan dalam pernikahan, membuat ia memilih untuk merelakan pernikahannya.


Mengapa cinta yang begitu kuat bisa lenyap, meski tidak ada masalah yang serius? 

Mengapa rasa Sayang yang menggebu-gebu, bisa sirna hanya karena konflik yang datang dari perbedaan karakter?

Mengapa cara pandang yang berbeda  membuat orang lelah, lalu menyerah dan bercerai? 


Kalaupun ada yang tetap bertahan, hanya karena malu bercerai, atau yang lainnya hanya berusaha bertahan, karena tahu bahwa pernikahan kristen tidak ada kata perceraian; jadi bertahan karena terpaksa...

Tetapi sesungguhnya mereka tidak bahagia.


"secara rohani" mereka melakukan pembenaran. Merasa bahwa "penderitaan" yang ia alami adalah bagian dari "Memikul  Salib'.


Tapi, apakah Hal ini benar?

Tentu saja tidak!!

Pasanganmu Bukanlah Salibmu

 karena menikah atau tidak menikah,  yang harus disalibkan adalah kedagingan kita sendiri. 


Selama hidup, kita terus berjuang agar karakter kita yang terus bertumbuh serupa Kristus. Bukan mengurusi karakter pasangan Kita. 

(Roma 6:6

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa)


Tentu saja tidak mudah untuk menyalibkan kedagingan kita. Karena itu terkadang kita menyalahkan pasangan kita; ketika kita melihat sesuatu tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita merasa jadi korban dan penderita dalam pernikahan kita, lebih rohani lagi dengan istilah pikul salib. Padahal menikah adalah MEMIKUL TANGGUNG JAWAB.


Kita  bertanggung jawab terhadap kedewasaan karakter kita. Mengerjakan bagian yang menjadi kewajiban kita, untuk mengasihi,  memgampuni, berkorban,  setia bersama dalam suka dan duka, sampai Maut memisahkan.


Jadi siap menikah adalah siap memberi bukan menerima. (Kisah Rasul 20:35).


Banyak orang yang masuk ke dalam pernikahan, tetapi tidak siap dan  belum cukup dewasa secara karakter.

Berharap menemukan kebahagiaan dalam pernikahan lewat orang lain, akhirnya menyalahkan orang lain ketika mereka tidak berbahagia.


Padahal kebahagiaan adalah keputusan dari hati yang bersyukur akan Kasih Karunia Allah, atas kebaikan, keselamatan, kemurahan Nya yang sudah IA berikan. (1 Timotius 1:14).


Jadi, jika ingin berbahagia dalam pernikahan,  jadilah orang yang berbahagia terlebih dahulu secara pribadi.


Satu-satunya cara adalah dipulihkan dan mengalami kepenuhan Kristus (Ef 4:13, kol 2: 9-10a), konek dengan Allah, sehingga kita tidak lagi menuntut kebahagiaan dan pengakuan dari orang lain, termasuk dari pasangan kita.


Barulah kita dapat membagikan kasih dan kebahagiaan itu kepada orang lain. Pertama-tama kepada pasangan kita, anak-anak dan orang-orang sekitar kita.


Bila kita sebagai suami -Isteri telah menjadi kesatuan yang kuat, maka kitapun akan kokoh menghadapi goncangan yang berasal dari luar. Karena roh Kemuliaan yaitu Roh Allah ada pada kita. (1 pet 4: 14). Pasanganmu bukan Salibmu, melainkan kawan sekerja untuk menggenapi rencana Allah.


Glory to Glory


Perubahanku tanggung jawabku, perubahannya, aku percaya Firman-Nya.


Yesaya 48:18 Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.


GBU


(Terry - Ciska)

0 Response to "PASANGAN KU SALIB KU ?"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post