PENISTA ATAU DINISTA ?
Ayub 2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
Mungkin dari kisah Ayub kita bisa berpikir bahwa istrinya itu tidak baik dan menista Ayub. Memang kata-kata tersebut menyudutkan Ayub, melecehkan dan kejam. Perkataan tersebut tidak tiba-tiba dikeluarkan tanpa sebab tetapi karena tekanan yang bertubi-tubi sehingga membuatnya melupakan Allah. Bila kita mengalami hal yang sama seperti Ayub belum tentu kita mampu.
Tetapi luarbiasanya Ayub, dia tidak melakukan dosa dengan bibirnya, dia tidak membela dirinya ketika istrinya menyakiti dengan kata-katanya, dia tidak mengeluarkan kata-kata yang menista juga kepada istrinya tetapi menegur dan berusaha memimpin istrinya tetap kepada Allah, sampai pada akhir kisah Tuhan memulihkan semua hal.
Masalah-masalah yang terjadi dalam pernikahan seringkali membuat suami dan istri bisa menjadi penista atau dinista. Menjadi penista artinya menjadi seteru Allah karena sudah pasti seorang penista akan mempunyai pikiran dan perkataan yang tidak baik bahkan jahat, sedangkan Allah adalah Kudus dan Kasih.
♦️Penderitaan adalah hal biasa sebagai ujian dan bukan hal yang luarbiasa.
1 Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Respon yang diajarkan Petrus "berbahagia bila dinista" adalah pengalaman yang sudah di alami Petrus dan dipelajari dalam hidupnya bersama Yesus sebagai Gembala Agung. Petrus sudah punya contoh teladan dan yakin memiliki Roh Allah yang membuat dirinya bisa bertahan di tengah pergumulan. Roh inilah yang akan memampukan, menuntun, memberi arahan juga kepada kita. Bahkan firmanNya berkata untuk selalu melakukan kebaikan kepada seteru (yang menista) karena dengan begitu kita mempertontonkan teladan Kasih Kristus yang memungkinkan untuk orang yang menjadi seteru berbalik kembali kepada Kristus.
Roma 12:20
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Hanya Roh Allah yang berdiam dalam kita-lah yang bisa menolong kita untuk mampu melepaskan Pengampunan dan memampukan kita juga tetap mengasihi dan menerima pasangan kita dan orang-orang yang menista kita
"Ukuran tertinggi dari seseorang bukanlah ketika ia berdiri di dalam kenyamanan dan kemudahan melainkan ketika ia berdiri dalam masa penuh pergumulan dan pertentangan". -Marthin Luther King Jr-
(Tony - Milka)
0 Response to "PENISTA ATAU DINISTA ?"