PROSES MEMBANGUN HUBUNGAN SUAMI ISTRI
"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan- perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup".
Roma 5 : 13
Saat kita membangun pernikahan diperlukan lebih dari sekadar cinta yang menggebu-gebu seperti saat kita masih pacaran, tapi juga tindakan aktif untuk selalu memilih mengasihi pasangan kita, sekalipun terkadang situasinya tidak mengenakkan untuk kedagingan kita.
Apakah kita masih bersemangat untuk mengetahui isi hatinya dan memenuhi kebutuhan emosional pasangan kita atau kita lebih memilih berdiam diri ditempat karena merasa sudah mengenalnya dan mengalihkan fokus kita pada hal-hal lain.
Yesus bergerak secara aktif mengasihi kita, bahkan ketika kita masih berdosa, apakah kita juga masih memilih mengasihi pasangan kita, bahkan ketika mereka bersikap menyebalkan dan berbuat dosa?
Dalam membangun pernikahan, mencintai seringnya tidak terjadi dengan sendirinya, ketika fokus dan prioritas kita sudah bergeser, kita harus membangun cinta dengan memilih untuk berespon benar dan tidak hidup menurut daging.
Apakah kita berusaha untuk menyelesaikan konflik yang timbul atau mengesampingkan karena kita beranggapan pasangan kita tidak akan pernah berubah.
Apakah kita masih berdoa bersama-sama dan menyemangati mereka dalam tantangan-tantangan yang mereka hadapi ataukah kita malah menggosipkan kelemahan-kelemahan mereka di belakang mereka.
Apakah hari ini kita lebih mengenal dan mengasihi pasangan kita dibanding ketika kita mengikat janji dengannya di altar, jika tidak...mungkin kita sedang berhenti hidup dalam roh dan mulai hidup menurut daging kita.
Tuhan Yesus memberkati,
(Peter - Mace)
0 Response to "PROSES MEMBANGUN HUBUNGAN SUAMI ISTRI"