PERNIKAHAN
Filipi 3:8
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Pernikahan adalah tempat menyatunya dua pribadi pria dan wanita, yang masing-masing memiliki latar belakang keluarga, pendidikan, kebiasaan, karakter yang berbeda. Dan semua itu sudah melekat di dalam diri masing-masing.
Disadari atau tidak, suami isteri mempertahankan semuanya itu sebagai kebenaran dan sebagai hak miliknya. Ada keinginan untuk dianggap benar, diterima pendapatnya, bahkan menganggap pasangannya yang salah. Tidak ada yang mau mengalah dan melepaskan haknya untuk mencapai keinginannya, sehingga mengorbankan keutuhan dan kebahagiaan pernikahan dan seharusnya ini menjadi kebutuhan yang utama.
Paulus menunjukkan dalam ayat di atas bahwa segala sesuatu yang lahiriah tidak ada artinya bila dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus. Dia melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah supaya dia memperoleh Kristus. Pertanyaannya apa yang diharapkan suami istri ketika mempertahankan hak masing-masing? Apakah hanya merasa puas karena haknya terpenuhi sementara pasangannya terluka? Apakah itu membawa kebahagiaan dalam pernikahan?
Ini saatnya suami istri harus mau melepaskan hak lahiriahnya untuk memperoleh Kristus. Pernikahan adalah gambaran hubungan Kristus dan jemaat (Efesus 5:32). Saat suami istri mengenal dan memperoleh Kristus, maka mereka akan menemukan damai sejahtera, kasih, sukacita, kerendahan hati, penyerahan diri, dan sebagainya. Suami istri dapat bermegah di dalam semuanya ini dan menganggap sampah semua hak lahiriahnya untuk memperoleh Kristus yang jauh lebih mulia.
Pernikahan diciptakan serupa dengan gambar Allah dan untuk membawa hormat bagi Tuhan. Amin.
(Yusak - Yuli)
0 Response to "PERNIKAHAN"