MEMUJI TUHAN MENJADI GAYA HIDUP
Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah (Lukas 24:53)
Ayat ini adalah ayat terakhir Injil Lukas, dan merupakan penutup yang tepat bagi kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
Ayat tersebut menceritakan bahwa para murid dipenuhi dengan sukacita dan rasa syukur setelah kenaikan Yesus ke surga. Mereka menghabiskan waktu mereka di bait suci, memuji dan memuliakan Tuhan.
Lukas juga menyoroti pentingnya pujian dan penyembahan dalam kehidupan Kristen. Ketika kita memuji Tuhan, kita mengakui kebesaran dan kebaikan-Nya.
Kita perlu mengungkapkan rasa syukur atas banyaknya berkat-Nya, dan kita harus berkomitmen untuk mengikuti-Nya.
Saat kita menyembah Tuhan, kita merendahkan diri di hadapan-Nya dan memberikan kemuliaan yang layak Dia terima.
Teladan para murid dalam Lukas 24:53 merupakan tantangan bagi kita semua. Kita hendaknya berusaha menjadi umat yang senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan. Kita harus menyediakan waktu untuk beribadah dalam kehidupan kita sehari-hari, dan kita harus menggunakan suara dan hidup kita untuk memuliakan Dia.
Pujian dan penyembahan para murid kepada Tuhan juga menunjukkan iman dan kepercayaan mereka kepada-Nya. Meskipun mereka telah melihat Yesus disalib dan dikuburkan, mereka mengetahui bahwa Dia telah bangkit dari kematian dan kini duduk di sebelah kanan Bapa. Mereka yakin bahwa Dia mengendalikan segala sesuatu, dan mereka bersyukur atas kasih dan keselamatan-Nya.
Kita harus selalu memuji dan memuliakanTuhan, apapun keadaan kita. Saat kita menghadapi pencobaan dan kesengsaraan, kita bisa memuji Tuhan atas kesetiaan-Nya dan janji-Nya untuk bekerja sama demi kebaikan kita (Roma 8:28). Saat kita sedang mengalami suka dan duka, kita bisa memuji Tuhan atas kebaikan dan kemurahan-Nya
Soli Deo Gloria
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "MEMUJI TUHAN MENJADI GAYA HIDUP"