RASA BERSALAH
Mazmur 130:3
Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Daniel Somers, seorang tentara Amerika yang bertugas dalam perang di Irak, mengakhiri hidupnya setelah mengalami PTSD (post traumatic stess disorder), TBI (Traumatic Brain Injury) dan Gulf War Syndrome.
Dalam Catatan yang ditulis sebelum mengakhiri hidupnya, Daniel menjelaskan kondisinya yang mengalami depresi tanpa henti, tidak adanya sukacita, serangan panik dimalam hari yang sangat menakutkan, dan ketakutan terhadap lingkungan yang tidak dapat dia kontrol.
Rasa bersalah membuat dia selalu terbayang situasi medan perang, dimana mayat-mayat bergelimpangan seperti di “film horor”.
Dia tidak dapat tidur disamping istrinya, karena saat tertidur Daniel akan mengalami “kilas balik” yang akan menyebabkan dia secara tidak sadar akan mengancam istrinya secara fisik.
Rasa bersalah seringkali menjadi kilas balik yang menghantui pikiran kita. Salah satu pekerjaan Iblis adalah mendakwa kita siang dan malam (Wahyu 12:10).
Iblis dengan giat bekerja untuk mengingatkan kita akan dosa-dosa, kegagalan-kegagalan, dan berbagai kesalahan yang pernah kita perbuat sehingga
membuat kita terjebak dalam masa lalu yang menyakitkan.
Saat kita terjebak dalam kesalahan-kesalahan masa lalu maka kita tidak lagi memiliki pengharapan akan masa depan, dan karenanya banyak orang yang akhirnya mengakhiri hidupnya; ini juga yang terjadi pada Yudas (Matius 27:3-5)
Tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan.
Berita baiknya adalah bahwa Allah tidak mengingat-ingat kesalahan kita. Bahkan Yesus datang untuk menjadi perantara yang menjadi pendamai untuk segala dosa kita terhadap dakwaan si iblis.
1 Yohanes 2:1-2
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Jika Allah saja tidak mengingat kesalahan, mengapa kita mengingat-ingat kesalahan ?
Iblis tahu bahwa ada masa depan yang penuh harapan yang disediakan Tuhan bagi kita. Karena itu jangan terjebak dimasa lalu.
Hal yang harus kita lakukan saat kita bersalah adalah menyesal, bertobat, memohon ampun pada Tuhan dan mengakui kesalahan dihadapan Tuhan.
Dengan pengakuan di hadapan Tuhan, hati kita menjadi bersih dan kita tidak hidup dalam rasa bersalah.
Hosea 14:3
Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami."
1 Yohanes 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Tuhan mengampuni dan memberikan kesempatan yang baru, masa depan yang penuh harapan telah menanti kita karena itu berdamai dengan diri dan jangan terjebak dalam rasa bersalah.
Pemberesan dengan Tuhan dan Hidup berdamai dengan diri sendiri adalah awal kita dapat melangkah untuk berdamai dengan pasangan kita dan orang-orang di sekeliling kita.
All Glory Belongs to God
(Terry - Ciska)
0 Response to "RASA BERSALAH"