ALLAH SEBAGAI PUSAT HIDUP
Yosua 1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
Ada kisah persahabatan 2 penginjil besar dengan kisah akhir hidup yang berbeda. Billy graham dan Charles templeton adalah 2 penginjil yang di segani pada dekade 1940-an. Pelayanan mereka luarbiasa dalam membawa jiwa kepada Allah. Tahun 1949 mereka mengalami kebimbangan iman ketika teologi liberal yang sedang sangat populer menekankan rasionalitas dalam berteologi. Banyak hal dalam inti iman kristen yang diserang dan digugat kebenarannya. Charles templeton mengambil keputusan meninggalkan iman percayanya kepada Allah dengan salah satu alasan ketika melihat sebuah gambar seorg wanita berkulit hitam yang sedang menggendong bayi-nya yang sudah mati sambil menatap langit dalam kekeringan yang melanda. Charles berpikir dengan pikirannya sendiri dan memutuskan dengan pikirannya bahwa ternyata Allah bukan maha pengasih tetapi kejam yang membiarkan orang kesusahan mengalami penderitaan. Charles menulis sebuah buku "Farewell to God" (my reason for rejecting the christian faith). Buku itu berisi penuh kekecewaan, menyerang iman kristen dengan pernyataan ketinggalan zaman, nyata-nyata tidak benar, seringkali dalam berbagai manifestasi merugikan bagi pribadi-pribadi dan masyarakat. Charles meninggalkan iman kepercayaannya kepada Allah yang sudah ia percayai selama 20 tahun .
Sedangkan Billy graham mengambil keputusan lain ketika banyak pertanyaan yang tidak terjawab oleh pikirannya. Billy mencari jawaban dalam alkitab, berdoa, merenungkan dan ketika dia akhirnya tidak mampu menjawab, dia menggenggam erat alkitab serta mengakui bahwa dia salah karena sudah mencoba menjadi setaraf dengan Allah. Pengakuan itu membuat Roh Kudus membebaskan serta memerdekakan dia dalam pikirannya sendiri dan dengan iman dia berkata "Bapa, aku menerima alkitab sebagai FirmanMu dengan iman. Aku akan mengijinkan imanku mengalahkan pertanyaan-pertanyaan kebimbangan intelektualku dan aku percaya bahwa alkitab ini adalah Firman yang Allah wahyukan". Billy bangkit dan merasakan kuasa Allah yang sudah berbulan - bulan tidak dia rasakan. Billy melayani Allah sampai akhir hidupnya (finishing well).
Allah sangat tahu keterbatasan dan kecenderungan hati manusia yang mudah goyah ketika dihadapkan pada pergumulan hidup.
Dalam teori kita tahu Allah beserta kita tetapi dalam pergumulan yang terjadi terkadang itu belum cukup untuk membangkitkan semangat dan pengharapan kita. Dan terkadang nasehat yang paling indah serta bagus pun belum tentu menyentuh hati kita yang terdalam. Pengaruh Dunia ini penuh energi negatif yang bisa membuat kita menyimpang serta bisa membuat kita bertindak tidak hati-hati.
Penting bagi kita untuk mengalami pribadi perjumpaan denganNya terus menerus, karena Roh Kudus yang akan menyentuh hati kita dan berbicara kepada hati kita. Dengan datang kepadaNya hati kita terpaut kepadaNya dan pikiran kita penuh oleh kebenaranNya. Itulah yang bisa menguatkan hati dan meneguhkan hati kita serta membangkitkan iman dalam menjalani kehidupan pernikahan kita.
Yesaya 26:3
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh", yang di pesankan Allah kepada Yosua juga berlaku kepada kita. Allah mau hati kita dan pikiran kita hanya tertuju kepadaNya supaya tidak ada kesempatan atau celah bagi iblis merusaknya.
Dengan Allah sebagai pusat hidup, setiap tindakan dilakukan selaras dengan pikiran Kristus.
Dengan Allah sebagai pusat hidup, kisah pernikahan kita akan kuat dan bertumbuh.
Dengan Allah sebagai pusat hidup, kisah perjalanan pernikahan akan berubah dengan cara yang tidak pernah kita duga karena penyertaan dan strategi yang diberikanNya.
(Tony - Milka)
0 Response to "ALLAH SEBAGAI PUSAT HIDUP"