Iklan

KESETIAAN

Mazmur 101:6   Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku. 


Semua kita pasti ingin memiliki kualifikasi setia atau setidaknya ingin orang lain berpikir seperti itu tentang kita. Tapi kenyataannya seringkali kita bisa gagal menunjukkan konsistensi antara kata-kata dan perbuatan kita. Apa yang kita yakini dan percayai seringkali bisa berbeda dengan perilaku kita, dan mungkin tak jarang kita bisa ingkar janji.

Raja salomo berkata dalam Amsal 20:6  "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? 


Mengucapkan sebuah janji memang mudah tetapi membuktikannya adalah perkara yang sukar atau bisa dikatakan antara janji dan realisasi seringkali tidak bersahabat. Padahal kesetiaan memerlukan bukti nyata seperti keteladanan Yesus yang setia kepada manusia sampai mati demi manusia yang tidak setia. 


Raja Daud dan Petrus murid Yesus adalah 2 tokoh yang mempunyai perbedaan dalam respon kesetiaan kepada Tuhan ketika pernah melakukan melakukan ketidaksetiaan kepada Tuhan. Daud memilih untuk terus menerus menghampiri Tuhan dalam pertobatannya tetapi Petrus dihampiri Tuhan Yesus karena merasa tidak layak sudah bersalah sampai akhirnya sadar dan mengakui kesetiaan Tuhan terhadap dirinya yang membuat dia-pun melayani Tuhan dengan radikal.

Dari kedua tokoh itu kita belajar bahwa apapun kondisi keterpurukan atau kesalahan yang pernah kita perbuat tidak membuat Tuhan tidak setia tetapi sebaliknya Tuhan tetap Setia dan menunggu kesadaran kita berbalik kepadaNya dengan PROSES (semua pelanggaran tetap ada konsekuensinya yang harus kita terima dan lalui).


Kesetiaan harus di dasari dari hati yang mengasihi Tuhan. Sadar bahwa Tuhan mengasihi ketika kita masih berdosa memampukan kita juga menjadi pribadi yang setia kepadaNya serta menjauhi kejahatan.


Kesetiaan adalah salah satu buah Roh yang berproses ketika hidup kita berpusatkan kepada Kristus melalui Roh Kudus yang menuntun, menegur, membawa kepada kebenaranNya. Kita bisa mulai melalui hal-hal kecil dalam pernikahan kita dan anak-anak kita dengan mengasihi, melayani, mengampuni.

Sehingga kesetiaan itu menjadi bukti dan fondasi yang bisa dilihat dalam Pernikahan, Persahabatan, Pelayanan, Bisnis, Profesi dan lingkungan. 


Mari sama-sama belajar setia dalam situasi apapun, Dia tidak akan membiarkan kita sendirian tetapi justru akan memperhatikan kita dan berusaha dengan kasihNya membawa kita ke-kesempurnaan karakter yang diinginkanNya.


Ibrani 10:23, Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. 


Selamat beribadah dan mengalami kesetiaan Tuhan.


(Tony - Milka)

0 Response to "KESETIAAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post