Iklan

BERMEGAH DALAM KELEMAHAN KU

Roma 5:3, Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,


Bapak ibu, saat membaca ayat tersebut diatas kita harus kaitkan dengan ayat sebelumnya dalam Roma 5:1-2, Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.


Sehingga kalimat selanjutnya (ayat 3) *Dan bukan hanya itu saja. mengandung pengertian bahwa setelah kita dibenarkan oleh iman kepada karya keselamatan yang Tuhan Yesus lakukan di kayu salib itu telah menjadi perantara perdamaian antara Allah dan manusia, hidup dalam damai sejahtera serta beroleh pengharapan akan menerima kemuliaan di sorga kelak.


Jelas bahwa saat ini kita masih hidup dalam tubuh, memiliki jiwa dan roh yang sangat mudah jatuh didalam kelemahan, hawa nafsu hingga sering jatuh dalam berbagai macam dosa.

Dosa itu membuat kita sengsara.

Contohnya seringkali kita saling melukai, menghakimi dan tak jarang menyakiti orang lain atau pasangan lewat perkataan dan perbuatan kita.


Ayat kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita mengandung arti bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, bukan didalam atau dari kesengsaraan itu, tetapi dari kasih karunia Allah yang penuh kuasa yang bekerja melalui kesengsaraan itu.

Dari kesengsaraan itu menimbulkan dan meningkatkan ketekunan, karena kasih karunia itu bertambah oleh latihan iman. 


Firman Tuhan dalam Matius 26:41, Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."


Karena itu sebagai pasangan suami istri baiklah kita menjadi satu team yang saling mendukung, mendoakan sebagaimana telah kita terima dalam retreat MoU prinsip 5 (pasangan kita adalah teman seperjalanan) dan prinsip 6 (doa sepakat).


Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan pasangan kita.


Saat menyadari akan kekurangan dan kelemahan pasangan kita, biarlah kita dengan tekun dan sehati saling mendoakan, mengingatkan, menerima, serta memberi ruang untuk mengampuninya agar terbukti seperti dalam Roma 5:4-5, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.


Doa:

Roh Kudus, kami menyadari dalam kelemahan dan kekurangan kami perlu Engkau. 

Tolong kami sebagai pasangan suami istri untuk dapat saling menerima mendukung satu dengan yang lain.  

Tolong kami dengan tekun bersandar pada firmanMu.


Dalam nama Tuhan Yesus, amin.


(Ming - Febri)

0 Response to "BERMEGAH DALAM KELEMAHAN KU"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post