Iklan

MEMBANGUN DENGAN TUJUAN

1 Korintus 3:13, “Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.”

Hari ini, mari kita merenungkan pentingnya tanggung jawab dalam kehidupan pernikahan kita. 

Sebagai suami dan istri, kita dipanggil untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam perjalanan ilahi yang Tuhan tetapkan. 

Setiap tindakan, kata, dan keputusan yang kita ambil adalah bagian dari fondasi yang kita bangun bersama. 

Prinsip ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita bangun dalam hubungan kita akan diuji dan terlihat hasilnya.


Gambaran api dalam ayat ini melambangkan pemurnian dan pewahyuan. Sama seperti emas yang dimurnikan melalui api, pekerjaan kita akan diuji untuk mengungkapkan sifat aslinya. Perenungan hari ini mengundang kita untuk menerima tantangan dan cobaan sebagai kesempatan untuk bertumbuh. 

Alih-alih menghindar dari kesulitan, kita dapat memandangnya sebagai sarana untuk memperkuat karakter kita dan memperdalam iman kita. Bagaimana kita menanggapi ujian hidup? 

Apakah kita tangguh, atau apakah kita goyah di bawah tekanan?

Ketika kita berjalan di jalan kemenangan, kita diajak untuk berdoa sepakat. 

Doa bukan hanya ritual, tetapi kekuatan yang menghubungkan hati kita dengan Tuhan dan satu sama lain. 


Dalam doa, kita menemukan pemulihan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan.

"Hari" yang disebutkan dalam ayat tersebut mengingatkan kita pada penghakiman terakhir saat semua akan terungkap. Renungan hari ini mendorong kita untuk hidup dengan tujuan, mengetahui bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi di luar kehidupan ini. Ini adalah pengingat untuk berinvestasi dalam hubungan suami istri maupun bentuk hubungan lainnya. Saat kita merenungkan keputusan kita sehari-hari, kita dapat bertanya pada diri sendiri apakah keputusan itu sejalan dengan tujuan akhir kita untuk menjalani kehidupan yang menghormati Tuhan dan melayani orang lain.

Dalam konteks yang lebih luas dari 1 Korintus 3, Paulus berbicara tentang pentingnya membangun di atas fondasi Kristus. Renungan hati ini menantang kita untuk mempertimbangkan fondasi tempat kita membangun kehidupan pernikahan kita. Apakah kita berakar dalam iman, atau apakah kita terpengaruh oleh pemikiran duniawi? Menegakkan fondasi yang kuat di dalam Kristus memungkinkan kita untuk bertahan menghadapi pencobaan yang datang, memastikan bahwa pekerjaan pernikahan kita tidak hanya membuahkan hasil tetapi juga memuliakan Tuhan.

Menjadi pintu pemulihan bagi satu sama lain maupun bagi pernikahan yang lain adalah panggilan yang mulia. Ketika kita saling menguatkan dalam kasih, kita mewariskan kehidupan yang penuh berkat bagi generasi mendatang, generasi mulia. Ingatlah bahwa setiap sikap positif dan tindakan baik yang kita lakukan hari ini akan membentuk masa depan yang lebih cerah.

Akhirnya, mari kita bangkit dan ambil tanggung jawab dalam pernikahan kita. Dengan iman dan komitmen, kita bisa membangun hubungan yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berbuah untuk kemuliaan Tuhan. Mari kita hidup dengan penuh harapan, karena setiap langkah kecil menuju kebaikan adalah langkah menuju kemenangan yang ditetapkan Tuhan.


Istriku?! Uhuy! Suamiku?! Uhuy!

Kami mau!


(Yoseph - Padma)

0 Response to "MEMBANGUN DENGAN TUJUAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post