Iklan

KERAS KEPALA

"Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

1 Petrus 5:5.


Jika kita diminta untuk menuliskan sifat-sifat apa yang menyebalkan dari pasangan kita, rasanya kita tidak akan butuh waktu lama untuk memenuhi kertas yang ada, bahkan mungkin kita akan memerlukan beberapa kertas tambahan.


Setiap kita pasti "keras kepala" saat melihat dari sudut pandang dan opini masing-masing dalam menghadapi perbedaan yang ada, dan reaksi untuk membela opini kita juga menjadi respon otomatis setiap kita ketika merasa diserang karena perbedaan yang timbul.


Kita sering berdebat tentang masalah-masalah sepele seperti "mau makan dimana", "kenapa rumah berantakan" atau kadang masalah yang lebih serius seperti: sekolah anak, pekerjaan, bahkan pelayanan.

Walaupun tidak setiap hari, masalah-masalah ini terus muncul dan tidak pernah benar-benar hilang dari kehidupan kita, rasanya setiap hari seperti kompetisi...hari ini kita menang, besok pasangan kita yang menang dan rasanya begitu susah untuk mencari jalan keluar dan kompromi tentang apapun.


Satu cara untuk keluar dari kebuntuan ini adalah menemukan lawan kata dari "keras kepala" yaitu kerendahan hati, 


"Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik", Yakobus 3:17

Sikap rela, flexible dan tunduk dengan rendah hati juga berarti kita melepaskan hak kita demi kebaikan orang lain.


Yang diperlukan untuk membuat pertengkaran kita terus berlanjut adalah tetap "keras kepala", tapi begitu salah satu dari kita berkata" aku bisa memahami reaksi dan keputusanmu", pertengkaran akan langsung berakhir.


Walaupun kelanjutannya kita merasa kehilangan harga diri dan kenyamanan, tapi kita sudah berinvestasi dalam pernikahan atau hubungan kita dengan orang lain.


Mungkin kita akan berpikir "ya, tapi saya akan kelihatan bodoh", atau mungkin "saya kehilangan kendali sebagai pemimpin", tapi sebenarnya kita sudah kelihatan bodoh dengan sikap keras kepala dan menolak untuk mendengarkan.


Kita sebenarnya sudah kalah dalam pertengkaran ketika kita menjadikan persoalan ini lebih penting dari pernikahan kita dan perasaan berharga pasangan kita.


Satu hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang ada, adalah adanya kerelaan untuk tidak selalu memaksakan agar kemauan kita yang dipenuhi, bukan berarti pasangan kita selalu benar atau bijaksana mengenai suatu persoalan, tapi kita memilih untuk menghormati dan mengasihi orang yang kita cintai.


Tuhan Yesus memberkati.


(Peter - Mace)

0 Response to "KERAS KEPALA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post