Iklan

MEMULIAKAN ALLAH DENGAN HARTA

Amsal 3:9 - Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala    penghasilanmu


Uang adalah kontroversi besar di dalam dunia kekristenan.


1.Apakah salah untuk memiliki banyak uang?

Alkitab tidak pernah melarang umat Allah untuk menjadi kaya, bahkan mereka yang berkenan kepada Tuhan menerima berkat, termasuk berkat materi dari Allah.

Yang menjadi masalah adalah ketika uang menjadi “tuhan” dalam hidup kita.


1Tim 6:10 - Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.


Demi mendapatkan uang, manusia mengabaikan kesehatannya, keluarganya, bahkan moral dan prinsip hidupnya, melanggar hukum, merugikan orang lain, dan berbuat dosa.

Padahal Tuhan sudah berjanji akan memenuhi kebutuhan kita, uang adalah ‘alat’ yang dapat kita pakai untuk memenuhi kebutuhan hidup, memberkati orang lain, dan bahkan memuliakan Tuhan.

Dan seperti semua berkat lainnya, Tuhan akan memberikannya sesuai dengan takaran-Nya, semakin banyak yang kita terima, semakin besar pula tanggung jawab kita untuk mengelola dan mempertanggung jawabkannya.


2.Apakah wajib memberikan persembahan?

Banyak "ajaran" dan "gereja" memanipulasi kebenaran dan menjanjikan banyak berkat bagi mereka yang memberi banyak persembahan (teologi kemakmuran).


Lukas 6:36 - Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."


Sebagai anak-anak Tuhan yang mengenal Tuhan secara pribadi, seharusnya mengerti bahwa ayat ini tidak berbicara tentang jumlah, melainkan tentang hati dan motivasi.

Pemikiran bahwa Tuhan memberkati kita sebanding dengan jumlah uang yang kita berikan adalah sangat serakah dan memalukan.


Prinsip hubungan dengan Allah adalah prinsip saling memberi karena saling mengasihi.

Tuhan memberi berkat, kita memberi persembahan karena rindu berbagian dalam pekerjaan Tuhan.

Tuhan memberi kasih karunia, kita memberi sebagai ucapan syukur dan respon atas kasih-Nya.

Tuhan menolong kita, kita menolong orang-orang di sekitar kita sebagai perpanjangan berkat Tuhan.


3.Batasan cukup dan kapan harus memberi

Bukankah mudah untuk memberi dari kelebihan kita dan sulit untuk memberi dalam kekurangan?


‘Cukup’ didefinisikan dengan iman dan kerendahan hati ("humbleness"), sementara ‘Memberi’ didefinisikan dengan iman dan kemurahan hati ("generosity")


Markus 12:41-44 - Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."


Sekali lagi, Tuhan tidak melihat jumlah, tetapi hati dan motivasi kita dalam memberi.


Amsal 11:24-25 - Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya,

ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan,

siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.


Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - San San)

0 Response to "MEMULIAKAN ALLAH DENGAN HARTA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post