PENIKAHAN
Efesus 5:25-33
Pernikahan adalah salah satu cara Allah menunjukkan kemuliaan-Nya di dunia. Bilangan 14:21, dalam konteks kehidupan Pernikahan menyiratkan bahwa Kesatuan antara Suami Istri merupakan cerminan dari Kasih dan Kesetiaan Allah kepada umat-Nya.
*Prinsip Suami Istri:
* Komunikasi yang Terbuka: melalui komunikasi yang jujur dan terbuka. Ketika Suami Istri berkomunikasi dengan saling menghormati, mereka mencerminkan sifat kasih Allah.
* Kesetiaan: Kesetiaan dalam pernikahan mencerminkan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya. Ketika Suami Istri saling setia, Kemuliaan Allah terlihat jelas dalam hubungan mereka.
Suami Istri saling mengasihi dengan kasih Allah (Agape) adalah Saksi Hidup dari kasih Allah kepada manusia.
*Prinsip Suami Istri:
* Pengorbanan: Suami Istri dipanggil untuk saling berkorban demi kebahagiaan pasangannya, sebagaimana Kristus mengorbankan diri-Nya bagi jemaat.
* Pengampunan: Kasih Allah dinyatakan ketika Suami Istri saling mengampuni, sebagaimana Tuhan telah mengampuni manusia. Dalam pengampunan, ada kehadiran kemuliaan Tuhan yang nyata.
Ketaatan Suami Istri untuk melakukan semua prinsip-prinsip ilahi (Prinsip MoU Retreat) yang telah diterima adalah kunci untuk melihat Kemuliaan Allah dinyatakan dalam kehidupan rumah tangga mereka.
*Prinsip Suami Istri:
* Ketaatan pada Firman Tuhan: Melakukan semua Prinsip Kebenaran dalam membangun hubungan Pernikahan.
* Kehidupan yang Berpusat pada Allah: Menempatkan Allah sebagai pusat dari Pernikahan, membawa kemuliaan-Nya secara nyata dalam kehidupan Suami Istri.
Dalam perjalanan Pernikahan (Keluarga ilahi), ada banyak tantangan dan kesukaran. Allah sendiri berjanji bahwa Dia akan menyatakan Kemuliaan-Nya kepada mereka yang Setia dan Taat kepada-Nya.
Prinsip Suami Istri:
•Iman dalam Menghadapi Tantangan*: Percaya bahwa Allah bekerja dalam segala hal dan bahwa Pernikahan merupakan bagian dari rencana Allah untuk menunjukkan kemuliaan-Nya.
* Doa Bersama: Suami Istri yang melakukan (Prinsip 6) ini bersama-sama menghadirkan Kemuliaan Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana saya dapat menunjukkan kemuliaan Allah dalam hubungan saya dengan pasangan hari ini?
2. Adakah area dalam Pernikahan saya di mana saya belum melihat atau menghadirkan Kemuliaan Allah?
3. Dalam tindakan sehari-hari saya, bagaimana saya bisa mencerminkan Kasih Kristus kepada pasangan saya?
Doa:
"Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas anugerah-Mu yang Kau berikan dalam Pernikahan kami. Kami memohon agar kemuliaan-Mu dapat dinyatakan dalam setiap tindakan, kata-kata, dan pikiran kami. Bantulah kami untuk saling mengasihi seperti Kristus mengasihi jemaat, dan berikan kami hati yang setia, sabar, dan penuh kasih pengorbanan. Melalui pernikahan kami, dunia dapat melihat kasih dan kehadiran-Mu. Amin."
Penerapan:
1.Komunikasi yang Lebih Baik: Luangkan waktu hari ini untuk berbicara dengan pasangan Saudara tentang hal-hal yang penting, mendengarkan tanpa menghakimi.
2.Tindakan Kasih: Lakukan satu hal yang spesifik untuk melayani pasangan Saudara dengan kasih, seperti membantu pekerjaan rumah, atau memberikan perhatian yang lebih.
3.Pengampunan dan Kesabaran: Jika ada konflik, ambil langkah pertama untuk mengampuni dan mencari rekonsiliasi, memohon agar kemuliaan Tuhan tampak dalam perdamaian tersebut.
Tantangan:
Dalam setiap interaksi hari ini, tanyakan kepada diri sendiri: "Apakah ini menyatakan kemuliaan Allah?" Jika belum, pikirkan bagaimana Saudara bisa mengubah pendekatan Saudara.
TYM
(Awang - Devi)
0 Response to "PENIKAHAN"