BEHAVIORAL SINK / PERILAKU YANG MENYIMPANG

1 Korintus 2:7, Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita

Seorang Peneliti Perilaku bernama John B. Calhoun (1917-1995), membuat suatu rangkaian experimen yang dikenal dengan nama UNIVERSE 25.

Calhoun melakukan experimennya dengan membuat kandang yang ideal untuk 4 pasang tikus, dengan menyediakan mulai dari makanan dan air yang tidak terbatas, iklim yang sempurna, yang membuat Tikus-tikus tersebut merasa sangat- sangat nyaman.

Awalnya tikus-tikus tersebut hidup bahagia, mereka makan dan kawin, sehingga setiap minggu populasinya meningkat, sampai pada puncaknya berjumlah 2200 tikus. 

Berikutnya, tikus-tikus mulai membentuk koloni- koloni, sampai suatu waktu mereka mulai saling menyerang antar koloni tanpa alasan yang jelas, bahkan kemudian menyerang sesama anggota dalam satu koloni.

Perilaku agressif terus berkembang, hingga tikus jantan mulai menyerang tikus betina dan tikus muda. 

Tikus betina mulai mengabaikan anak-anaknya, bahkan dibiarkan hingga mati.

Mereka mulai mengisolasi diri, menghabiskan waktunya untuk makan, minum, tidur, merawat dirinya sendiri dan menolak bereproduksi.

Uniknya, Penyimpangan seksual seperti homoseksual dan hiperseksual mulai terjadi di kandang besar itu.

 "BEHAVIORAL SINK" atau Perilaku menyimpang itu membuat terhambatnya pertumbuhan populasi dan meroketnya angka kematian, yang berujung pada kepunahan populasi pada hari ke 1780 atau setelah hampir 5 tahun dari 4 pasang tikus pertama dimasukkan.

Calhoun sampai mencoba experimennya sebanyak 25 kali, dan memastikan tidak ada variabel lain yang mengganggu experimen, yang di rancang untuk terjadi secara alamiah, dan hasilnya tetap berujung pada kepunahan. 

Karena itu experimen ini dikenal dengan nama UNIVERSE 25

Eksperimen Calhoun telah mempengaruhi banyak pemikiran tentang populasi dan perilaku sosial. Banyak yang mempercayai universe 25 sebagai skenario masa depan yang mungkin saja terjadi pada semua species termasuk manusia. Meskipun banyak kritik muncul terkait generalisasi dari hewan ke manusia, namun karyanya tetap menjadi referensi penting dalam studi perilaku sosial dan urbanisasi.

Kita manusia, Sebagai mahluk ciptaan tertinggi, banyak yang berpikir akan BAHAGIA jika semua kebutuhan hidup terpenuhi dengan berlimpah, menjalani kehidupan yang mudah, tidak perlu bekerja dan tidak perlu bertanggung jawab.

Jika semua tersedia, maka dunia akan damai dan sejahtera.

Sadarkah kita, banyak kali kita melihat, justru pada saat semua orang menjalani kehidupan yang mudah, kebutuhan terpenuhi dengan berlimpah, justru saat itulah terjadi Behavioral Sink ;  penyimpangan perilaku, penyimpangan sosial, bahkan penyimpangan sexual terjadi, yang jauh dari kata DAMAI dan BAHAGIA seperti yang diidam-idamkan.

Alkitab mencatat, bahwa Manusia di rancangkan untuk hidup MELEKAT PADA ALLAH, Membangun relasi yang intim dengan-Nya.

Kebahagiaan manusia adalah ketika MEMILIKI PRIBADI ALLAH dalam hidupnya, bukan terletak pada materi dan pemenuhan segala kebutuhan jasmani.

Jauh sebelum dunia dijadikan, Allah sudah merancangkan agar kita hidup bersama Dia dalam kemuliaan-Nya. Rahasia dan hikmat Allah inilah yang harus kita beritakan kepada lingkungan kita. 

Umat manusia MEMBUTUHKAN KELAHIRAN KRISTUS dalam hidup mereka, bila kita tidak mau melihat kehidupan Zaman sodom dan gomora, penyimpangan zaman Nuh; behavioral sink, berulang kembali di zaman ini, yang bisa membawa mereka pada kepunahan.

Momen Natal ini adalah waktu yang tepat untuk kita merenungkan:

Apakah Kristus sudah Lahir dan Hadir sebagai pribadi yang memimpin seluruh hidup kita?

Sudahkah kita memberitakan pribadi-Nya kepada dunia yang membutuhkan? 

Maukah kita mendapatkan bagian dalam kemuliaan-Nya dan memancarkan kemuliaan-Nya pada dunia?

Lukas 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

SHARE IN ALL HIS GLORY

Merry Christmas And Happy New Year

(Terry - Ciska)

Tweet