TERPANGGIL DALAM KESATUAN
2 Tesalonika 2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Bila ditanya lebih berat mana jadi suami atau istri dalam pernikahan, apa jawabnya?
Para suami🧔🏻♂bisa saja berkata waah tugas saya lah paling berat karena harus bekerja dari pagi sampai sore bahkan bisa sampai malam.
Tetapi istri 👩🏻🦱 juga bisa berkata yaah istri lah yang paling lelah karena harus mengurus anak selain bersih-bersih rumah. Belum lagi bila bekerja mencari nafkah juga, jadi dobel kan kerjanya.
Sehingga seringkali terjadi tuntut menuntut dan perdebatan dalam melakukan segala sesuatu karena merasa bukan tugasnya.
Nah siapa yang benar dan siapa yang salah dalam hal ini ?
Apakah itu yang Tuhan inginkan dalam sebuah pernikahan ? Pastinya bukan.
Kita semua memiliki panggilan dalam hidup ini karena kita orang-orang yang terpilih menerima kasih karunia Tuhan dan untuk menggenapi setiap rencana Tuhan. Sungguh suatu kehormatan menjadi orang yang terpilih dan terpanggil untuk menggenapi setiap rencana Tuhan dalam hidup ini.
Sebagai suami, kita terpanggil untuk menjadi Nabi, Imam dan Raja dalam pernikahan dan mengasihi istri kita.
Cobalah bertanya kepada istri kita apakah ia merasa sudah dikasihi oleh kita, dibimbing kepada Tuhan, atau hanya kita yang merasa sudah mengasihi istri lebih dari gadget.
Efesus 5:25
Sebagai istri, kita juga terpanggil untuk tunduk kepada suami karena kita di ambil dari tulang rusuk untuk jadi Penolong dan bukan berkuasa atasnya.
Cobalah bertanya kepada suami apakah kita benar sudah berfungsi menjadi penolong dan bukan perongrong atau penonton drakor.
Efesus 5:22-23
Ketika kita benar-benar menyadari setiap panggilan dalam pernikahan dan meletakkan panggilan kita dalam doa bersama, terjadilah kesatuan itu.
Ketika fungsi kesatuan berjalan maka tidak ada lagi perdebatan tentang siapa yang paling penting dan utama dalam pernikahan karena kita sama pentingnya dan berharga.
Tidak lagi pusing siapa yang harus kerjakan ini dan itu karena kita seharusnya memang bekerja sama di segala hal dalam kesatuan kita.
Tidak ada lagi perdebatan siapa mengurus anak, mendidik anak, mengajar anak, mencuci piring, siapa membuang sampah, dan lain sebagainya karena masing-masing mengerti panggilannya dengan Kasih Allah sebagai dasarnya.
Galatia 6:2
*Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Kisah drama perjalanan 365 hari pernikahan kita di tahun 2024 akan segera berakhir dan segera memasuki musim dan episode yang baru beberapa hari lagi di tahun yang baru, mari kita buat lebih indah dari tahun kemaren. Menjadi lebih berdampak dan memancarkan kemuliaan Tuhan. Semangaaat 💪😇
Selamat Natal 2024 dan Tahun baru 2025,
Gbu all
(Tony - Milka)
0 Response to "TERPANGGIL DALAM KESATUAN"