SALING MENGASIHI
"Ya Tuhanku, Engkau Allah yang baik dan penuh rahmat. Engkau sabar, setia, dan penuh kasih". (Mazmur 86:15)
Bacaan:
* Mazmur 86:15 – Mengenal karakter Tuhan yang penuh kasih dan kesabaran.
* 2 Korintus 1:3 – Allah sebagai sumber penghiburan dalam pernikahan.
* Yehezkiel 18:23 – Pentingnya pertobatan dan pemulihan dalam hubungan.
* Efesus 4:2-3 – Menjalani pernikahan dengan rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Pernikahan adalah lembaga Kudus, ditetapkan Allah sebagai wujud Kasih-Nya bagi manusia. Tetapi, dalam perjalanan bahtera rumah tangga, pasangan suami istri menghadapi berbagai tantangan/pergumulan yang menguji komitmen dan kesetiaan mereka. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk meneladani sifat-Nya yang penuh Kasih, Kesabaran, dan Penghiburan.
Mazmur 86:15 menyatakan, bahwa Allah adalah sumber kasih yang sejati, yang melimpahkan kesabaran dan belas kasihan kepada umat-Nya. Dalam kehidupan Pernikahan, Suami Istri dipanggil untuk meneladani karakter Tuhan, menjadi pribadi yang penuh Kasih, Pengertian, dan Panjang Sabar.
Dalam Pernikahan, perbedaan pendapat, kesalahpahaman, bahkan konflik menguji ketahanan sebuah hubungan Suami Istri. Dalam, 2 Korintus 1:3 mengingatkan bahwa Allah adalah Bapa yang penuh Kasih dan Penghiburan. Itu artinya Suami Istri bergantung penuh kepada Tuhan dalam Pernikahan mereka, sehingga akan menemukan sumber kekuatan untuk tetap bersabar dan mengasihi dengan tulus.
Sikap saling mengasihi dan sabar ini sangat penting dalam membangun dan memperkokoh hubungan Suami Istri. Ketika pasangan kita melakukan kesalahan, maka kita merespons dengan Kasih dan Pengampunan, bukan dengan amarah dan kebencian/dendam. Mengampuni pasangan adalah cerminan dari belas kasihan Allah yang selalu siap menerima pertobatan umat-Nya.
Yehezkiel 18:23 mengungkapkan hati Tuhan yang tidak menghendaki kebinasaan orang fasik, melainkan menginginkan pertobatan mereka supaya memperoleh kehidupan. Ketika terjadi kesalahan atau dosa dalam hubungan Suami Istri, Tuhan rindu supaya setiap Pasangan kembali kepada-Nya, bertobat, dan memperbaiki hubungan mereka.
Pernikahan yang sehat bukanlah pernikahan tanpa masalah, tetapi Pernikahan di mana pasangan selalu bersedia untuk bertobat, memperbaiki diri, dan saling membangun dalam kasih Kristus. Dengan mengandalkan Allah sebagai sumber kasih dan penghiburan, suami istri akan mampu menghadapi setiap badai dalam pernikahan mereka dengan Iman dan Kesetiaan.
Refleksi:
* Hari ini, apakah saya sudah bersikap lembut, memahami perasaan pasangan, dan tidak mudah marah?
* Ketika menghadapi masalah dalam pernikahan, apakah saya sudah berdoa dan meminta kekuatan dari Tuhan, atau justru mengandalkan kekuatan sendiri?
* Apakah ada perkataan atau tindakan saya yang menyakiti pasangan? Jika ada, apakah saya sudah meminta maaf dengan tulus dan berusaha berubah?
Doa: "Tuhan yang penuh kasih dan penghiburan, ajar aku untuk mencerminkan karakter-Mu dalam pernikahanku. Beri aku kesabaran saat menghadapi tantangan, belas kasihan saat pasanganku berbuat salah, dan hati yang selalu rindu bertumbuh dalam kasih-Mu. Pulihkan setiap luka dalam hubungan kami dan jadikan rumah tangga kami tempat kasih-Mu dinyatakan. Amin".
Penerapan:
* Hari ini, saya akan mengungkapkan rasa syukur kepada pasangan saya melalui kata-kata yang membangun.
* Saya akan berlatih kesabaran ketika terjadi perbedaan pendapat dan merespons dengan kasih.
* Saya akan meminta maaf dan memberi pengampunan dengan tulus jika ada kesalahan yang terjadi.
* Saya akan mengalokasikan waktu untuk berdoa bersama pasangan.
TYM 💙💛
(Awang - Devi)
0 Response to "SALING MENGASIHI"