Iklan

MENGIKUTI JALAN TUHAN

Mazmur 32:8, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”


Pertama, marilah kita tidak henti-hentinya bersyukur dan berterimakasih sebab Tuhan itu begitu baik dan setia menyertai, mengajar, menuntun, membimbing, menasihati, dan memperhatikan kita sedemikian rupa sehingga kita tidak kekurangan suatu apapun. Merilah kita renungkan hal lebih dalam lagi. 

Ketika mendengar kata “mengajar”, kita diigatkan bahwa Yesus adalah Sang Guru Yang Agung, Dia adalah Rabi yang ber-qualified, sangat kompeten dan lebih tinggi dari standard dunia. Dia Guru diatas segala guru. Coba kita bayangkan. Sebab Guru menurut standard dunia saja harus punya kompetensi pedagogic (mengenal peserta didiknya) menyandang tugas bukan hanya mengajar transfer knowledge tetapi juga mendidik, bukan saja kognitif, afektif dan motoric, tetapi juga attitude dan karakter. Dalam istilah teologi Orthodoksi (pikiran, pemahaman yang benar), Orthopathi (sikap hati yang benar), Orthopraksis (tindakan, perbuatan yang benar). Selain itu the best teacher in the world (Versi William Arthur Ward) is inspires teacher. Jadi Yesus sebagai Guru Yang Agung jelas bukan hanya  mediocare teacher who just tell the students, juga bukan hanya good teacher who just explains to the students, also not just superior teacher who demonstrates to the students, and great teacher who inspires them, BUT JESUS IS THE GREATEST TEACHER IN THE UNIVERSE WHO DWEL IN, LIVING IN, ENABLING and ENCOURAGING, BLESSING, HELPING, TELLING THINGSS TO COME. Jadi sebagai murid Kristus yang memiliki Dia dengan segala keberadaan-Nya ke Mahakuasaan dan hikmat serta kasih-Nya maka kita harus percaya, meng – claim, men-deklarasikan dan bertindak sebagai suami/istri/ yang memiliki segala hal tersebut di atas, juga sebagai orangtua dengan kemampuan yang sudah diberikan dalam kita oleh Kristus. 

Frase; “menunjukkan jalan yang harus kau tempuh,” mengingatkan kita bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita selalu di hadapkan kepada pilihan. Dan frase ini menguatkan kita bahwa Allah menunjukkan jalan yang harus kita tempuh, Allah menunjukan mana yang harus kita pilih, sebagaimana lagu JanjiMu seperti Fajar pagi hari yang sering kita nyanyikan : Ketika kuhadapi kehidupan ini, jalan mana yang harus ku pilih, Kutahu ku, tak mampu kutahu ku tak sanggup, hanya Kau Tuhan tempat jawabanku. Yes Jesus is the answer, Dia adalah jawaban hidup kita. 

Selanjutnya frase “mata-Ku tertuju padamu” sungguh kebenaran yang mengingatkan kita bahwa Ia adalah gembala yang baik. Kata kerja yang digunakan disini adalah kata kerja “Qal” dalam Tata Bahasa Ibrani yang menunjukan suatu tindakan yang sudah biasa dilakukan, sudah kodratnya, naturenya, dan akan berulang-ulang dilakukan, terus menerus tiada hentinya Mata Tuhan tertuju kepada kita, kepada pernikahan kita, keluarga kita untuk memastikan keamanan kita, kebutuhan kita dengan providensia Allah yang terus menerus dan sempurna. Daud mengerti akan hal ini sehingga ia berkata Tuhanlah Gembalaku aku tak kan kekurangan. The Lord is my sheperd I shall not want. Aku gak perlu apa-apa lagi sebab semua sudah diperhatikan oleh Allah semua sudah disediakanNya. Abraham berkata Jehova Jireh Allah Yang menyediakan. Rasul Paulus berkata; Allah ku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan yang ada dalam Kristus Yesus. Wow betapa hebatnya Allah kita dan bersyukurnya hidup kita memiliki Allah yang demikian. Karena kita sudah menerima semua itu maka sudah sepatutnya kita memiliki hati untuk orang lain, jiwa-jiwa yang terhilang, menjadi pintu pemulihan, having The Heart for Souls dan keluar dari zona nyaman kita, tidak focus dan memikirkan diri kita sendiri yang sudah mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan, let us out of our comfort zone. Tuhan Yesus memberkati. 

Suami? Uhuy, Istriku? Uhuy! Saya mau. Mau apa? Mau berubah. Mau memiliki Heart for Souls. Mau keluar dari zona nyaman. Mau diajar oleh Tuhan, mau mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya untuk kita tempuh, mau menerima nasihat-Nya, mau bersyukur dan berterimakasih karena mata-Nya yang tertuju kepada kita. Amin. 


(Yoseph - Padma)

0 Response to "MENGIKUTI JALAN TUHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post