DISPLIN BERDOA
Yeremia 7:22-23, Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan; hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!
Salah satu orang menikah adalah mendapat kebahagiaan. Namun dalam kenyataan, setelah menikah dan hidup dalam sebuah keluarga, banyak yang tidak merasakan kebahagiaan. Pernikahan ternyata menjadi sebuah ketidak bahagiaan.
Maka pada umumnya, masing-masing suami atau istri mencari kebahagiaannya melalui hal lainnya. Namun yang didapat tetap saja ketidak bahagiaan dalam pernikahannya.
Dalam ayat di atas ternyata mendengar suara Tuhan dan mengikuti jalan dari Firman Tuhan adalah sebuah kebahagiaan. Mendengar suara Tuhan dalam hubungan yang intim secara pribadi, dan dalam Doa sepakat, kemudian mengikuti adalah sebuah kebahagiaan. Suara tuhan dapat didengar dalam doa pribadi, dalam doa sepakat ataupun membaca Firman tuhan. Hanya saja untuk mendengar suara Tuhan itu memang harus mempunyai kedisiplinan melakukannya.
Disiplin melakukannya setiap hari pada waktu tertentu. Ternyata disiplin bersekutu dengan Tuhan itu, adalah yang disukai Tuhan. Maka tidak heran, Tuhan akan berbicara hal-hal tertentu, menjawab semua hal yang dihadapi, mendapatkan jalan ke luar, memperoleh hikmat, bahkan menjadi jalan mendapat Mujizat. Inilah yang disebut kebahagiaan karena mengalami sendiri kuasa Tuhan.
(Han Beng - Lydia)
0 Response to "DISPLIN BERDOA"