LONELY OR COLLAB
Zakharia 7:9, “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan _tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
Di tengah dunia yang semakin ramai, bahkan ditengah era digital, dimana kita bisa terhubung dengan siapa saja hanya lewat satu sentuhan layar, ironisnya; ternyata makin banyak orang yang merasa KESEPIAN.
Jiwa-jiwa yang kesepian ini akhirnya memasuki pernikahan dengan motivasi sederhana, yaitu ingin BAHAGIA, Karena tidak sendiri dan tidak kesepian lagi.
Kelihatannya tidak salah, karena Firman Tuhan mengatakan di Kejadian 2:18
“Tidak Baik kalau manusia itu seorang diri saja”.
Namun jika tujuan utama pernikahan hanya untuk mengisi kekosongan emosional saja, maka pernikahan bisa menjadi sangat rapuh.
Banyak yang tidak menyadari, bahwa kesepian adalah KONDISI HATI, bukan soal ada atau tidak adanya orang disamping kita. _Pernikahan bukan obat instant untuk menghapus rasa sepi.
Orang yang LONELY akan tetap kesepian bahkan ditengah keramaian.
Justin Bieber dalam salah satu lagunya yang berjudul LONELY, bercerita tantang kehidupannya yang kesepian di tengah pernikahan dan popularitasnya.
Sebagian liriknya menceritakan bagaimana kesedihan yang ia alami:
What if you had it all
But nobody to call?
Maybe then you'd know me
'Cause I've had everything
But no one's listening
And that's just lonely
I'm so lonely
Lonely...
Raja Daud yang memiliki banyak istri, anak dan pengikutpun tetap merasa kesepian, artinya kesepian adalah suatu perasaan yang valid yang dialami oleh orang yang terlihat hebat sekalipun.
Mazmur 25:16 Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas.
Pemazmur mengekspresikan rasa kesepiannya kepada Tuhan.
Tidak ada Obat Manjur untuk menghilangkan kesepian, kecuali HUBUNGAN yang INTIM dengan TUHAN.
Hanya di hadiratNya kita takkan merasa kekurangan. Dia sanggup menyegarkan jiwa kita. (Maz 23:1-5)
Relasi kita dengan sesama akan pulih, ketika kita memulai relasi yang dalam dengan Tuhan.
Dalam lanjutan Kejadian 2:18 Firman Tuhan berkata “Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” ; jadi pernikahan bukan untuk mengobati kesepian, bukan sekedar kebersamaan tetapi KOLABORASI; dua pribadi yang berbeda, dengan karakter dan latar belakang masing-masing, belajar bekerja sama, membangun sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.
Pasangan kita bukan sekedar pelengkap, tetapi teman seperjalan dan rekan sekerja di ladang hidup yang Tuhan sudah siapkan.
Saling mengisi kekurangan dan menggabungkan kekuatan, untuk melahirkan generasi, melayani sesama dan menjadi terang dunia bagi kemuliaan nama Tuhan.
Jika kita masih merasa kesepian dan menuntut pasangan kita untuk memenuhi rasa kesepian kita, maka kita masih berpikir “ME” bukan “WE”, masih menjalankan hukum yang salah dalam pernikahan, yang berisi semua tuntutan dan kewajiban untuk dipenuhi oleh pasangan.
Bila kita masih salah dalam menjalin hubungan dengan pasangan kita; Seperti ayat bacaan kita hari ini, inilah waktu kita berkolaborasi sebagai suami dan isteri, untuk melaksanakan hukum yang benar, yaitu menunjukkan kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing pasangan kita dengan Kasih sempurna yang telah kita terima dari Allah.
Pertanyaan untuk kita renungkan:
*Sudahkah pernikahan kita menjadi korban yang menyukakan hati Tuhan?
Doa:
Tuhan Yesus ajar aku untuk tidak menjadikan pasanganku hanya alat untuk mengisi kekosongan hatiku, tetapi untuk bersama menggenapi panggilanmu.
Biar pernikahan kami penuh dengan kasih sayang dan kesetian dan menjadi persembahan yang harum di Mezbah-Mu. Amin
Heart For Souls
(Terry - Ciska)
0 Response to "LONELY OR COLLAB"