MEMILIK HATI SEPERTI BAPA
Mazmur 51:10 (TB) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Pada umumnya kita hanya mau menerima hal yang baik, enak dan indah. Kita jarang memilih hal yang buruk untuk diperbaiki untuk menjadi lebih indah.
Lukas 15:32: "Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Ayat di atas menceritakan bagaimana Allah yang digambarkan sebagai seorang ayah yang merangkul baik anak sulung yang merasa dirinya baik maupun anak bungsu yang sudah menghancurkan hidupnya sendiri.
Anak bungsu adalah gambaran orang yang sebenarnya sudah dinajiskan oleh dosa, namun kemudian menjadi anak yang dikuduskan oleh kasih sang Bapa.
Namun, pandangan anak sulung sangat berbeda dari sang ayah. Si sulung tidak melihat pengampunan yang dibutuhkan adiknya, yang dilihatnya hanyalah ayah yang tidak adil. Lalu ia marah dan tidak mau masuk ke dalam rumah untuk ikut bersukacita.
Kasih sang ayah dapat merangkul kedua anaknya yang mempunyai perbedaan tajam. Si bungsu memboroskan kekayaan ayahnya. Sebaliknya si sulung hanya merasa sebagai pegawai ayahnya.
Ia berkeras tidak mau menerima adiknya sebagaimana adanya. Ia hanya melihat ke belakang, yaitu adiknya sudah durhaka, berfoya foya dengan harta ayahnya, dan berdosa, ia tidak melihat ke depan, bahwa adiknya menyesal dan mau bertobat.
Dalam hidup sehari hari, kita cenderung hanya mau menerima hal yang baik saja. Kita jarang mau merangkul dan menerima hal yang buruk.
Kita tidak mau berlelah untuk masa depan bersama. Padahal hal yang baik memang perlu dipelihara agar terus baik, namun hal yang buruk sebenarnya juga perlu kita tolong dan diperbaiki agar menjadi indah.
Belajar dari kasih Bapa, kita diajak untuk hidup meneladani kasih-Nya dengan tidak membeda bedakan sikap terhadap mereka yang dianggap baik dan mereka yang dianggap tidak baik.
Doa: Bapa di Surga berikanlah kami hati seperti hati-Mu yang sanggup mengasihi orang lain dan bahkan mengasihi mereka yang jahat kepada kami, karena itulah yang menjadi kehendak-Mu sehingga kami makin menjadi serupa seperti Kristus, Amin.
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Hanny)
0 Response to "MEMILIK HATI SEPERTI BAPA"