UJIAN HATI
Mazmur 26:2, Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Semua jenis pendidikan dan ilmu pengetahuan pada akhirnya harus diuji untuk menyatakan kelulusan atau keabsahannya.
Apabila seseorang atau suatu ilmu telah melewati ujian dan berhasil lulus (memenuhi persyaratan dan nilai minimal yang ditetapkan), maka orang atau ilmu tersebut dinyatakan lulus atau valid, yang biasanya ditandai dengan ijazah atau sertifikat kelulusan atau keabsahan.
Demikian juga di dalam hidup ini, nilai-nilai dan “kinerja” kita dalam menjalani hidup ini secara berkala akan menghadapi ujian untuk menilik keabsahan dan kelulusannya.
Dan seperti halnya dalam pendidikan, ujian hati dan iman serta hidup kita pun berjenjang dan diberikan secara berkala agar iman dan ilmu kehidupan yang kita miliki selalu bertambah dan selalu valid.
Adapun persyaratan untuk kelulusan ujian hati dan iman kita adalah:
1.Terdaftar dalam institusi iman yang menguji kita.
Dalam hal ini adalah institusi iman terhadap Kristus sebagai pemimpin dan penguasa hidup kita.
Kita harus dengan sadar “mendaftarkan diri” sebagai pengikut Kristus dan dengan sukarela mengikuti setiap program dan ujian yang diberikan.
1Yohanes 3:24a - Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
2.Memenuhi nilai minimum kelulusan atau KKM.
Dalam hal ini, KKM yang berlaku adalah
Iman:
Matius 17:20b - Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Hati:
1Samuel 16:7b - Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.
Dan kesetiaan:
Matius 25:21 - Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Semua ketekunan melalui ujian itu, baik di dalam pergumulan pribadi, pekerjaan, keluarga maupun hubungan, pada akhirnya akan menjadikan kita warga Kerajaan Allah yang layak dan mampu menjadi berkat dan kesaksian bagi diri kita sendiri maupun bagi orang-orang di sekitar kita.
Roma 5:4-5a - dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - San San)
0 Response to "UJIAN HATI"