MELARIKAN DIRI DAN BERSEMBUNYI DARI TUHAN

Kejadian 4:14, Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."

Pada umumnya orang menafsirkan bahwa lari dari panggilan Tuhan itu adalah meninggalkan pelayanan tertentu, atau sudah tidak beribadah lagi di Jemaat tertentu, bisa juga sudah hilang dari komunitas tertentu, pokoknya semua yang dihubungkan dengan pelayanan. Itu sih tidak salah juga, bahkan benar. 

Namun panggilan Tuhan itu bisa saja di luar konteks pelayanan. Misalnya: pernikahan, itu juga panggilan Tuhan. Menjadi pebisnis, menjadi pegawai, pejabat, dan profesi lainnya, bisa juga panggilan Tuhan.

Orang yang lari dari panggilan seperti Yunus, Kain bahkan Adam dan Hawa, terjadi karena adanya dosa. Sudah menjadi modus manusia, sejak Adam dan Hawa, Ketika jatuh dalam dosa, bersembunyi dan menghindari Tuhan. 

Yunus Ketika ada perintah Tuhan untuk memberitakan pesan Hukuman Tuhan ke Niniwe, menentangnya dengan pergi ke arah sebaliknya. Dosa Yunus karena tidak setuju dengan perintah Tuhan itu. Karena Yunus tahu, jika dia memberitakan tentang hukuman Tuhan, kemungkinan besar orang Niniwe akan bertobat. Dalam hati Yunus, justru dia ingin Tuhan memusnahkan orang Niniwe yang jahat, yang suka mengganggu dan menjajah Bangsa Israel. Kalau Niniwe bertobat, maka ancaman kepada orang Israel tetap ada. Lebih baik dimusnahkan saja orang Niniwe untuk memusnahkan ancaman untuk Orang israel. Maka larilah Yunus menjauhi Tuhan.

Kain, yang hati iri dan panas melihat persembahan Habel adiknya diterima sedangkan persembahannya ditolak, menyimpan rasa tertolak, membangkitkan iri, marah dan dendam, bukan saja kepada Habel, tapi justru kepada Tuhan. Setelah membunuh Habel, Kain lari untuk bersembunyi dari Tuhan. 

Jadi sudah modus manusia, jika ada dosa, akan lari dan menyembunyikan diri dari Tuhan. Termasuk juga Ketika pernikahan, tersimpan dosa. Cara melarikan diri dalam pernikahan adalah dengan mencari yang lain, yang ujungnya perceraian. Begitu juga dalam pelayanan. Jika ada konflik tertentu dengan orang sepelayanan, maka banyak orang melarikan diri dengan cara tidak melayani lagi, dan menghilang dari pelayanan, karena menyimpan kepahitan, luka. 

Petrus juga melakukan hal yang sama. Merasa berdosa dengan penyangkalannya, diapun Kembali menjala ikan. Yudas Iskariot, merasa berdosa karena menjual Yesus, malah sampai bunuh diri. 

Jadi modus melarikan diri dan bersembunyi dari Tuhan ini sudah menjadi cara sejak Adam dan Hawa. Kita melarikan diri bukan dari komunitasnya, tapi dari Tuhan. Lari dan bersembunyi, bukan cara yang menyembuhkan. Malah akan membuat masalah baru. 

Yehezkiel 36:33-36

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali. Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu. Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu. Dan bangsa-bangsa yang tertinggal, yang ada di sekitarmu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang membangun kembali yang sudah musnah dan menanami kembali yang sudah tandus. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.

Jadi sebenarnya jika ada dosa kepahitan, iri, marah, dendam, perzinahan atau apapun, justru harus datang kepada Tuhan, bukan melarikan diri dan bersembunyi. Karena dimanakah kita dapat bersembunyi? 

Terbukti, Petrus mengalami pemulihan, dan menjadi Sokoguru Jemaat Tuhan. Tuhan Yesus mencarinya, dan memulihkannya. 

(Hanbeng - Lydia)

Tweet