Iklan

Menikmati Surga di Bumi Melalui Keluarga (3)

Hari ke 3
Penghargaan
Matius 7:12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”
Bukanlah rahasia lagi jika para istri berkorban banyak untuk keluarganya dan hal ini telah mereka lakukan dengan penuh kerelaan, namun seringnya, para suami tidak melihat itu semua sebagai sesuatu yang perlu dihargai.
Jika para Suami sering menunjukkan penghargaan kepada istri, dia akan melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu dengan lebih bahagia dan akan selalu masak makanan favorit Anda untuk makan malam.
Memberi penghargaan tidak harus dengan biaya besar, belajarlah melihat bahwa pasangan yang ada di samping Anda adalah ciptaan yang seturut dan segambar Allah. Menghargai pasangan sama dengan menghargai Allah.
Hanya dengan menggandengnya ketika berjalan di pusat perbelanjaan, memeluk istri di hadapan banyak orang, mencium istri di hadapan anak-anak, memperkenalkannya ketika bertemu dengan teman-teman Anda,  itu menunjukkan betapa Anda menghargai pasangan, dan itu juga menyiratkan kualitas hubungan Anda.
Menghargai pasangan bisa dilakukan dengan cara mendahulukan kepentingan pasangan lebih dari sekadar janji temu dengan seseorang yang masih bisa diundur “hanya” untuk membantu kerjaan istri yang belum beres, belajar mengapresiasi bahkan memuji sekecil apapun yang telah dikerjakan. “Terima kasih untuk masakannya ya” “Thanks ya kamarnya udah bersih dan wangi” Terima kasih sudah mau tunggu aku sampai larut.”  “Makasih udah disiapin teh”
Itu adalah hal-hal kecil yang memang seharusnya dilakukan dalam membangun penghargaan, tapi terlalu sering dilupakan oleh seorang suami.
Saya lakukan itu dan ajarkan kepada anak-anak untuk menghargai apapun yang sudah dikerjakan orang tua untuk mereka. Ketika istri saya memasak untuk makan malam saat anak-anak berkumpul untuk liburan,  kami duduk dan menunggu di seputar meja makan sambil mengobrol. Ketika makanan tersaji, serempak kami bilang, “Terima kasih untuk masakannya ya Ma, keliatannya sedep banget” Itu yang sering kami dengar.
Dalam doa kami pun kami berterima kasih untuk istri dan mama yang telah menyediakan semuanya untuk kami.
Itu adalah cara2 seorang "ayah" mengajarkan kepada anak2 terutama anak laki2 bagaimana seharusnya  memperlakukan istri dan menghargai pekerjaan seorang wanita ketika mereka dewasa nanti.
Menghargai pasangan cukup dengan memberi perhatian lebih dan bertutur “Terima Kasih untuk ....”
Anak2 Anda akan melihat dan belajar bagaimana Anda memberi teladan.
[05:10, 6/16/2016] +62 811-2905-999: Hari ke 4
Kata-Kata Cinta dan Pelukan
Filipi  4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Para Istri pasti senang sekali menerima kata-kata cinta dari pasangannya. Dengan sering menyatakan kata-kata cinta kepada pasangan, kata-kata yang sedap didengar,  maka akan lebih mudah bagi pasangan suami istri mengingat kembali kenapa mereka menikahi pasangan mereka, dan perasaan-perasaan yang mereka miliki.
Tanpa disadari, ini akan memperkuat ikatan dan kepercayaan antara pasangan dan menjadikan pernikahan mereka lebih kuat dan langgeng. Kata-kata cinta tidak seharusnya dipaksakan. Tuangkanlah perasaan cinta Anda kepadanya dengan jujur. Kata-kata itu tidak perlulah seperti puisi cinta Shakespeare, namun gunakanlah kreativitas Anda untuk mengungkapkan perasaan cinta kepadanya.
Apalagi jika kita bisa lakukan pelukan setiap hari, karena efek dari pelukan sangat luar biasa, bisa membuat istri merasa disayang, merasa aman, melegakan emosi dan fisik istri, mengekspresikan kesetiaan suami dan itu semua membuat istri bahagia. Suatu siang bertahun-tahun lalu istri saya pernah bertanya “Kapan kamu terakhir memeluk aku tanpa harus diakhiri dengan sex? Pertanyaan itu cukup membuat saya gelagapan. Tapi itu menjadi turning point yang membuat saya memeluk dan menyentuhnya setiap saat.
Dulu ketika anak-anak masih kecil, Istri saya sering bilang, “kalau aku lagi marah dan kecewa dengan sikap anak2 jangan ikut nimbrung marah ke anak-anak, aku bisa tambah jengkel, aku cuma pengin dipeluk, itu sangat membantu aku untuk meredakan emosiku.”
Bahkan ketika anak-anak “bertengkar” pun istri saya selalu ajarkan, “ayo saling memaafkan, dipeluk yang lama sampai rasa sayangnya keluar”
Contoh lain dalam keseharian, ketika hangout, dengan berkelakar sering tanya kepada istri, “Kamu sayang aku gak? Sayangnya biasa-biasa atau sayang sekali” dan biasanya istri saya menjawab, “Ya sayang dong” “Kalau kamu sayang, cium aku dong.” Pinta saya. Dan saya dicium meski kami sedang berdiri di eskalator sebuah mall.
Kami juga saling mengirim chat ketika berjauhan, bahkan menelpon untuk menyatakan rasa kangen, meski hanya ngobrol hal-hal sepele, tapi itu akan membangun kedekatan dan menjaga sikap hati saat berjauhan.
Itu adalah cara-cara membangun keintiman secara jiwani yang bisa kita lakukan. Membangun kedekatan jiwa, keintiman secara jiwani, tidak bisa dilakukan secara spontan tapi harus berlatih rutin setiap hari untuk memperolehnya. Lakukan setiap hari dan nikmati hasilnya.
Apakah semua yang manis dan sedap didengar sudah diucapkan untuk pasangan Anda?
Kolose 3:16-17 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu

0 Response to "Menikmati Surga di Bumi Melalui Keluarga (3)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post