MEMBERESKAN HATI
By
sianny
—
Senin, 11 Juli 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Bacaan dari Lukas 15:25-32) tentang perumpamaan anak yang hilang.
Berapa sering kita merapikan/membereskan pakaian dalam lemari? Ada orang yang mempunyai hobbi merapikan baju2 dalam lemari sehingga terlihat selalu rapi dan enak dipandang dan mudah dicari saat membutuhkan tapi sebaliknya ada sebagian orang yang tidak terlalu perduli dengan kerapian sehingga baju2 terlihat berantakan dalam lemari dan sulit dicari saat memerlukannya. Demikian juga dengan hati kita. Kita perlu membereskan hati (introspeksi diri) setiap hari. Tujuannya agar kita mudah menemukan sesuatu yang tidak beres yang akan dijadikan celah oleh iblis sehingga ia dapat menghancurkan hidup kita. Anak sulung dalam bacaan kita diatas menggambarkan seorang kristen yang selalu berada di rumah Tuhan, selalu dekat Bapa di surga, taat pada perintah Bapa, tapi sungguh mengherankan ketika anak sulung ini mendengar adiknya yang terhilang pulang ke rumah yang terjadi adalah sebuah kemarahan. Sebagai seorang kakak seharusnya dia senang jika adiknya telah pulang namun sebaliknya dia malah marah dan tidak suka. Mengapa? Karena si sulung iri hati atas perlakuan ayahnya yang mau mengampuni dan mengadakan pesta buat adiknya yang telah memboroskan harta dan menyusahkan bapanya. Hatinya tidak bisa terima dan timbul perasaan tidak tenang dan berujung pada perasaan tidak senang/marah. Disini iblis mendapatkan celah karena hatinya sedang tidak beres. Iri hati masuk, damai sejahtera lenyap, Si sulung memang selalu ada di rumah bapanya, melakukan banyak hal untuk sang ayah serta menyenangkan hati ayahnya. Namun, ia lupa membereskan hatinya. Demikian juga dengan banyak orang kristen yang secara fisik rajin pelayanan di rumah Tuhan, sibuk untuk urusan pekerjaan Tuhan atau mentaati perintah Tuhan namun tidak menjaga hati sehingga memberikan kesempatan iblis untuk menjamah hatinya dan menghancurkan hidupnya. Sering kita merasa dengan segala kesibukan kerohanian kita merasa diri kudus, dan layak dihadapan Tuhan. Sebuah kesombongan rohani sedang terjadi tanpa kita sadari. Oleh sebab itu sekali lagi bereskan hati kita setiap hari agar hidup kita mendapatkan perkenanan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
0 Response to "MEMBERESKAN HATI"