Iklan

"REAKSI FUSI" BERNAMA TANGGUNG JAWAB SUAMI ISTRI (4)

Efesus 5:33
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Hai suami : Jangan “mengkoreksi” istrimu, dengarkan saja dia. 
Pria memang tidak pandai mendengarkan, lebih pandai menganalisa lalu mencari jalan keluar. Maka sebagai kaum pria, suami cenderung mengkoreksi pendapat, ide-ide yang dikemukakan oleh si istri. Hai suami, bukan itu yang dibutuhkan istrimu.
1 Pet 3:7 ; Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! ...
Hidup bijaksana dengan isteri berarti berhenti terus menganalisa dan mengkoreksi, tetapi belajar mengerti dengan cara mendengarkan, belajar percaya akan apa yang ada dihatinya bukan mengkoreksi apa yang diungkapkannya. Kenapa demikian ? Karena hati istri itu rapuh (kaum yang lebih lemah) dihadapan suaminya, apalagi jika suaminya tidak berusaha mendengar dan memahami tetapi terus menerus mengkoreksi dia. 
Berlatihlah untuk mendengarkan dan kemudian mengulangi lagi apa yang diucapkannya. Belajarlah mengerti perasaannya dan jangan pernah mengabaikannya. Doakanlah hal hal yang dirasakannya dan berdoalah juga bersama dia.

Hai istri : hargailah keinginan suamimu untuk “melayani dan memimpin”
Dalam kenyataan hidup setiap hari, mungkin banyak para istri yang memiliki temperamen yang kuat atau yang sudah terasah untuk memimpin bisa membuat keputusan lebih baik dari suaminya. 
Mungkin sulit bagi mereka ini tunduk dan menghargai kepemimpinan suami mereka.
Efesus 5:23 ; karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Tuhanlah yang memberi tanggung jawab kepada para suami untuk menjadi pemimpin dalam keluarga mereka. Yang dibutuhkan oleh suami adalah pengakuan dari istri bahwa dia adalah pemimpin dalam keluarga mereka, bukan sebaliknya. 
Akuilah kepemimpinan suamimu, karena itu juga berarti menyetujui Firman Tuhan. Berterima kasihlah kepadanya, katakanlah bahwa aku bersyukur bisa mengandalkan kamu. Dukunglah agar kepemimpinannya menjadi semakin bertumbuh. Pujilah keputusannya yang baik, dan bermurah hatilah waktu dia salah membuat keputusan. Jangan menentang dia dihadapan orang lain, terutama dihadapan anak anakmu.

0 Response to ""REAKSI FUSI" BERNAMA TANGGUNG JAWAB SUAMI ISTRI (4)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post