SERUPA DALAM KEMATIANNYA
By
Moment of Unity Official
—
Rabu, 14 September 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Ayat bacaan : Filipi 3:1-20
Kita diajarkan dalam Moment of Unity mengenai segitiga hubungan, Kristus diatas , suami dikiri bawah dan Istri di kanan bawah. Ketika Suami dan Istri masing-masing bertumbuh menuju Kristus maka nilai-nilai suami istri akan semakin menjadi serupa dengan Kristus sehingga banyak perbedaan dan perselisihan akan reda dengan sendirinya.
Sayangnya pemahaman kita mengenai keserupaan dengan Kristus berbeda-beda tergantung pemahaman kita mengenai firman Tuhan. Kami butuh waktu lama untuk mengamini konsep keserupaan Kristus yang satu ini yang jarang dikotbahkan digereja :
Filipi 3:10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.
Kita sering kali menilai ciri-ciri keluarga-keluarga yang dipulihkan salah satunya adalah pemulihan ekonomi. Kalau melihat Pasal Filipi 3, mungkin kita perlu merevisi pemikiran tersebut, karena banyak sekali kepalsuan yang ditawarkan oleh dunia ini. Dan Rasul Paulus mencurigai "Tuhan mereka ialah perut mereka dan kemuliaan mereka ialah aib mereka" Fil 3:19, sehingga belum tentu masalah ekonomi adalah indikasi problem pernikahan.
Dunia menawarkan kesuksesan dan keberhasilan tapi Kristus menawarkan yang sebaliknya. Setiap pribadi yang mungkin gagal secara ekonomi masuk dalam line up konseling dengan cap si gagal. Kegagalan ekonomi mungkin dicap seperti tanda utama bagi orang yg bermasalah dengan pernikahannya. Tapi ternyata menurut rasul paulus proses penderitaan yg kita alami dalam segala bidang membantu kita untuk mengenal Dia lebih dalam. Kita bisa mengerti e11!apa itu kematianNya. Ketika kita bangkrut dan kehilangan mobil, rumah dan sebagainya .. kita juga kehilangan ego dan kesombongan kita sebagai manusia. Kita belajar mematikan ego dan kesombongan kita. Kita akan belajar juga melepaskan ikatan-ikatan duniawi dalam hidup kita dan belajar menganggap semua itu sebagai sampah (ay 8). Kita belajar melihat bahwa mengenal Kristus adalah hal yang utama dan sesuatu yang menguntungkan kita. Kita belajar meninggalkan hal yg "menguntungkan" kita didunia ini, uang dan usaha kita sebagai hal yg merugikan kita dibandingkan investasi kita untuk kebangkitan kita didalam kekekalan.
Ketika Suami/istri bertengkar karena hal-hal kecil dalam pernikahan mereka, kita belajar untuk mematikan keegoisan kita masing-masing. Dengan kematian kita, kita tidak merasa perlu lagi meributkan hal-hal yang gak esential lagi dalam hidup kita.
Tentunya kita juga akan mengalami kuasa kebangkitanNya, baik dalam hidup di dunia ini maupun dalam kekekalan nanti. Kebangkitan yang membuat kita tidak terikat lagi oleh duniawi, kita tidak membutuhkan penilaian manusia lagi, tidak ingin dilihat orang lagi dan tidak butuh eksis lagi karena semua itu sudah kita tinggalkan dalam lubang kubur. Tentunya kebangkitan secara ekonomi juga..
Enak sekali menikah dengan orang yang sudah mati dan bangkit, karena kita tidak lagi merisaukan banyak hal yang gak perlu dan gak penting dalam kerajaan surga.
0 Response to "SERUPA DALAM KEMATIANNYA"