Iklan

DASAR MENGASIHI PASANGAN DENGAN TAKUT AKAN ALLAH

"....marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani & rohani, dan dgn demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." 2 Korintus 7:1

Pada setiap mobil modern terdapat sebuah ECU ( Electronic Control Unit ), unit kontrol elektronik yang berfungsi sebagai otak mobil yang memantau dan mengatur otomatisasi berbagai fungsi perlengkapan maupun mesin pada sebuah mobil modern. Saat ECU mengalami malfungsi / rusak, maka segalanya mulai tidak berfungsi, misalnya power window yang tiba2 tidak bekerja, central lock, jam, petunjuk bensin bahkan mesin bisa saja tiba2 tidak berfungsi dengan baik.

Kita bisa saja mencoba "memperbaiki" power window, penunjuk bensin, central lock dan berbagai masalah lainnya yang timbul, tetapi semua itu hanyalah
gejala dari suatu malfungsi menyeluruh dalam suatu kendaraan.

Betapa sering kita mengalami hal yang sama dalam pernikahan, kita fokus pada gejala2 seperti :
* "Kita perlu memperbaiki                                               komunikasi"
* "Kita perlu lebih saling menghargai"
* "Kita perlu menangani konflik dengan lebih baik"

Kita dapat memilih : menghabiskan seluruh hidup kita utk berfokus pada gejala2 di atas, atau mengganti ECUnya - Electronic Control Module. ECU dalam pernikahan kita adalah motivasi rohani kita.

Semuanya dirangkum dalam pertanyaan : "Apakah kita berdua adalah pasangan yang berpusat kepada Tuhan, ataukah berpusat pada pasangan?

Seorang istri yang berpusat kepada suaminya akan bersikap sangat baik pada sang suami bila si suami juga bersikap sangat baik kepadanya.

Suami yang berpusat kepada istrinya akan melakukan apa saja untuk sang istri selama si istri selalu menurut dan penuh kasih sayang. Ia akan bersikap romantis kepada istrinya selama ia merasa dihargai atas tindakannya itu.

Namun Paulus memberitahukan bahwa kita harus menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Allah. (2Korintus 7:1) Karena Allah layak disembah, kita akan selalu dipanggil menuju kekudusan, kita selalu dipanggil untuk mengasihi.

Suami istri yang berpusat pada Tuhan merasa lebih termotivasi oleh komitmennya kepada Tuhan daripada oleh respons apapun yang mungkin diberikan oleh pasangannya.

Pernikahan yang berpusat kepada pasangan akan berusaha mencari alasan untuk berhenti mencintai pasangannya setelah pasangannya berbuat dosa.
Namun, jika alasan ini dibenarkan, kita semua dapat menghindari panggilan untuk mengasihi karena kita semua menikah dengan orang berdosa!

Suami tidak dipanggil untuk mencintai istrinya karena istrinya lebih kudus daripada istri2 lainnya. Kita tidak dipanggil untuk mengasihi pasangan kita karena mereka membuat kita bahagia. Kita dipanggil untuk mengasihi pasangan kita karena takut akan Allah & Tuhan mau supaya kita hidup kudus.
Dosa orang lain - bahkan dosa pasangan terhadap kita - tidak mengizinkan kita untuk meresponsnya dengan dosa pula.
Kita dipanggil hanya untuk satu motivasi dan satu-satunya motivasi adalah takut akan Allah.

Dalam konteks ini, apa yang pasangan kita lakukan, katakan atau tidak lakukan nyaris menjadi tidak relevan lagi. Setiap keputusan yang kita ambil, setiap kata yang kita ucapkan, setiap pemikiran yang kita buat, setiap gerakan yang kita lakukan, semua itu keluar dari satu motivasi kudus : takut akan Allah - menghormati Allah.

0 Response to "DASAR MENGASIHI PASANGAN DENGAN TAKUT AKAN ALLAH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post