DASAR PERNIKAHAN UNTUK SALING MENGASIHI
By
sianny
—
Minggu, 30 Oktober 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Bacaan : 1 Yohanes 4:7-12
Berdiri di bawah sebuah pohon yang berusia lebih dari tujuh ratus tahun merupakan sebuah pengalaman yang sangat mempesona. “Apa yang terjadi di sini ketika pohon ini baru mulai bertumbuh ?” tanya anak perempuan Gary, ketika Gary dan anak perempuannya mendaki bagian Barat dari lereng pegunungan Northern Cascades yang terletak di Negara bagian Washington, Amerika Serikat. “Tak banyak,” jawab Gary sambil tertawa, tersentak oleh pemikiran bahwa pohon ini sudah berumur lebih dari tujuh abad lamanya.
Salah satu alasan mengapa pohon-pohon di daerah ini dapat bertahan hingga setua itu sebetulnya sangat sederhana. Hutan-hutan di daerah Washington sangatlah basah sehingga ketika petir menyambar sekalipun, kebakaran hutan sulit terjadi. Padahal, jika tanpa campur tangan manusia, hutan tradisional lainnya biasanya akan mengalami kebakaran setiap lima puluh tahun sekali. Sementara hutan di Cascades ini mungkin hanya terbakar sekali setiap dua ratus tahun. Petir selalu menyambar, tetapi tidak menghanguskan hutan ini. Karena itulah, pohon-pohonnya memiliki kesempatan yang lebih lama untuk berakar dan bertumbuh.
Itulah gambaran pernikahan yang didasarkan pada komitmen untuk mengasihi. Pernikahan kristiani yang kuat akan tetap mengalami sambaran petir, seperti : godaan seksual, masalah komunikasi, frustasi, dan harapan yang tidak terpenuhi. Akan tetapi, jika pernikahan selalu disirami dengan komitmen yang tak tergoyahkan kepada hasrat untuk menyenangkan Tuhan, pernikahan tidak akan terbakar ketika petir menyambar.
0 Response to "DASAR PERNIKAHAN UNTUK SALING MENGASIHI"