Iklan

'INPUT' YANG BENAR MENGHASILKAN 'OUTPUT' YANG BENAR JUGA

Yakobus 3: 9  Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
Dalam ilmu perkomputeran, kita mengenal istilah “Apa inputnya itulah outputnya.” Jika inputnya salah maka outputnya pun juga salah. Sama halnya dengan seni berkomunikasi. Seringkali respon yang keluar salah karena apa yang didengar salah. Ini juga kerapkali terjadi di komunikasi antar suami istri.
Setibanya di rumah, suami biasanya menceritakan hari-harinya/segala sesuatu yg terjadi di kantor kepada istrinya. Tanpa sadar, karena kesal dng rekan kerja, sang suami menceritakan hanya kejelekan dan hal-hal negatif tentang atasan atau rekan kerjanya. Sementara sang istri yang hari itu juga kesal terhadap asisten rumah tangga (ART) mereka, juga mengeluhkan ketidak puasannya terhadap ART nya yang lambat bekerja atau kurang bersih. Hal ini terus berulang setiap mereka merasa kesal kepada rekan kerja atau ARTnya. Sehingga hanya hal-hal buruk yang suami dan istri ini dengarkan. Sampai suatu saat ketika suaminya sedang bercerita, sang istri mengusulkan agar suaminya segera keluar dan mencari pekerjaan yang baru. Sang suami kaget dan bertanya-tanya kenapa istrinya bisa mengusulkan hal demikian padahal mencari kerjaan baru tidaklah mudah. Ketika bertemu dengan atasan atau rekan kerjanya pun, sang istri cenderung ketus. Demikian juga sang suami yang menjadi tidak senang terhadap ART mereka bahkan ingin memberhentikan ART tersebut. Baik suami atau istri ini tidak menyangka bahwa pasangan mereka akan bertindak dan berespon seperti itu hanya dari curhatan setiap hari mereka. Respon suami istri ini tentu akan berbeda bila mereka tetap menyelipkan cerita tentang sisi baik dari atasan atau rekan kerja atau ART mereka.
Apa yang kita ceritakan pada pasangan kita adalah “input” yang selanjutnya akan menjadi dasar bertindak atau “outputnya.” 
Nah, bayangkan bila yang diceritakan terus menerus kepada pasangan kita adalah Firman Tuhan,pastilah Firman Tuhan yang akan menjadi dasar dari kehidupan pasangan kita. Namun, ketika kekecewaan demi kekecewaan yang diceritakan, maka dasar bertindak pasangan kita juga mengacu pada kekecewaan itu.
Mari kita bangun suasana rumah-tangga kita dengan memberikan “input” yang benar. Biarlah dengan lidah kita, kita menceritakan hal yang baik, yang sedap didengar, yang membangun pasangan kita sehingga kasih dan kehangatan terus ada dalam rumah tangga kita. 

0 Response to "'INPUT' YANG BENAR MENGHASILKAN 'OUTPUT' YANG BENAR JUGA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post