PERFECT UNITY
By
sianny
—
Kamis, 10 November 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Ayat Bacaan: Daniel 2:43; Matius 26:41; 2 Korintus 6;14; Filipi 2:3,5; Efesus 5: 28-29; Efesus 4:3-4.
Daniel 2:43, Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
Karena jarang membaca berita gosip. Saya sempat bingung saat teman bergosip di grup tentang Rey Utami,yang menikah dengan seorang konglomerat hanya setelah berkenalan 7 hari di aplikasi pencari jodoh tinder. Rupanya berita ini sudah menjadi viral karena sang konglomerat hanya dalam beberapa hari kenal sudah menghadiahkan barang2 super mewah kepada sang wanita dan langsung berpindah keyakinan mengikuti keyakinan istrinya.
Ada banyak cerita dan faktor yang melatarbelakangi sebuah pernikahan. Apapun itu pernikahan harusnya menjadi tempat bersatunya suami dan istri secara sempurna baik tubuh, jiwa dan Roh.
Banyak orang masuk ke dalam pernikahan hanya mem-fokuskan pada kesatuan tubuh.
Padahal tubuh/daging itu lemah dan rapuh (Mat 26:41). Jika pernikahan hanya di dasarkan pada kecantikan, ketampanan, materi, kedudukan atau erotika, maka dalam waktu sekejap saja pernikahan akan runtuh.
Itu sebabnya sekarang orang begitu mudah menikah lalu kemudian mudah juga untuk bercerai dan begitu seterusnya.
Yang justru harus paling diutamakan dalam pernikah an adalah kesatuan Roh. Kesatuan Roh membuat kita menjadi pasangan yang seimbang.
Ada Roh Allah dalam persekutuan Roh kita.
Karena itu Firman Tuhan melarang kita berpasangan dengan orang yang tidak percaya/tidak seiman.
Seperti ayat di atas besi tidak bisa bercampur dengan tanah liat, terang tidak bisa bersatu dengan gelap. (2 Kor 6:14)
Bukan sekedar seagama, tetapi memiliki nilai2 kerajaan Allah yang sama. Memiliki Iman yang sama kepada Kristus menjadi dasar yang kuat untuk sebuah pernikahan.
Berikutnya adalah kesatuan jiwa, meliputi pikiran, perasaan dan kehendak. Sehati, sepikir, dalam Satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan (Filipi 2:2).
Pada pasangan yang sudah menyatu jiwanya, ter kadang bahkan ketika pasangannya belum mengung kapkan sesuatu dengan kata2, dia sudah tahu apa yang dimaksudkan atau dibutuhkan pasangannya. Butuh proses agar kita bisa sejiwa dan pastinya kita butuh pikiran dan perasaan Kristus(Filipi 2:5 )
Jika kita sudah menyatu secara roh dan jiwa maka akan mudah menyatukan tubuh karena tuntutan lahiriah bukan lagi menjadi hal yang utama.
Kita memandang pasangan kita jauh ke dalam hatinya. Ada kenyamanan saat bersama yang bukan didasarkan pada hal2 lahiriah. Dasar hubungan kita lebih kuat karena bukan berdasarkan tampilan luar semata. (Efesus 5:28 -29 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuh nya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jema'at ).
Sudahkah kita menyatu secara utuh dengan pasang an kita? Mulailah dengan kesatuan Roh dan jiwa lalu tubuh dan janganlah kita mendasarkan pernikahan kita pada hal-hal lahiriah semata.
Dalam Efesus 4:3-4 dikatakan agar kita memelihara kesatuan roh dalam ikatan damai sejahtera. pernikahan adalah inisiatif Allah, karena itu kita butuh Allah dalam pernikahan kita untuk menyatu kan kita dengan sempurna di dalam kasih- Nya.
0 Response to "PERFECT UNITY"