PERTOLONGAN TUHAN TEPAT PADA WAKTUNYA

Daniel 6:14-17 

Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya. Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!"  Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!" 

Sekalipun Daniel adalah orang buangan, ia mempunyai karir yang menonjol bahkan dikasihi oleh raja. Hal yang istemewa dari Daniel adalah keintimannya dengan Tuhan. Sehari tiga kali Daniel bersekutu dengan Tuhan ( berlutut, berdoa serta memuji Allahnya ). Apapun yang terjadi, ia selalu bersekutu dengan Tuhan. 

Keintimannya dengan Tuhan bukan berarti tidak ada masalah dalam kehidupannya. Malahan karena keintimannya dengan Tuhan inilah yang seolah-olah membawa petaka bagi kehidupannya. Tidak tanggung-tanggung, kandang  singa yang harus dihadapi oleh Daniel. Tetapi, melalui kandang singa ini  justru Allah dipermuliakan dan membawa pertobatan bagi raja Darius.

Kandang singa bukan akhir dari hidup Daniel. Kandang singa justru menjadi bukti bahwa Allah yang Daniel sembah adalah Allah yang hidup dan berkuasa.

Apa yang dialami Daniel mungkin  juga pernah kita alami. Kadangkala dalam pernikahan, kita dihadapkan oleh masalah diluar kendali kita. Masalah yang menguji iman atau kepatuhan kita terhadap Allah. Seperti Daniel yang diperhadapkan kepada memegang prinsip kebenaran Firman atau masuk ke kandang singa, tidak jarang kita juga diperhadapkan pada hal yang sama. Sepertinya Allah tidak berpihak kepada kita, tidak segera menolong supaya kita terhindar dari “kandang singa.” Malah Allah sepertinya membiarkan  kita masuk ke dalam “kandang singa” karena kebenaran yang kita pegang. Tetapi justru melalui “kandang singa” yang harus kita hadapi, kita akan melihat pertolongan Tuhan tepat pada waktunya, bahwa ada rencana lain yang baik dibalik itu. Ada kemulian Tuhan lewat kandang singa tersebut. 

Bila Tuhan menyertai Daniel, Tuhan yang sama juga akan menyertai kita. 

Kandang singa ada supaya Allah diagungkan.

Tweet