TUHAN MELIHAT HATI
By
sianny
—
Kamis, 05 Januari 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
1 Samuel 3: 1-14, 16: 6-7
Beberapa tahun yang lalu saya menyimak ada seorang pendengar sebuah radio Kristen bertanya kepada Hamba Tuhan di acara tersebut, bagaimana cara mendengar suara Tuhan. Hamba Tuhan itu menjawab dengan nada marah bahwa pandangan tentang mendengar suara Tuhan itu adalah sesat. Dia memberi contoh bahkan seorang Nabi-pun yaitu Nabi Samuel bisa salah ketika berpikir bahwa Eliab, kakak Daud yang tegap dan gagah adalah pilihan Tuhan. Jadi jangan percaya tentang dengar-mendengar suara Tuhan. Demikian jawaban Hamba Tuhan itu.
Benarkah demikian? Coba kita perhatikan dua ayat di bawah ini tentang Nabi Samuel disuruh Tuhan mengurapi calon raja baru yaitu Daud.
1 Samuel 16:6-7 (TB) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Jelas terbaca di ayat 6 bahwa pikiran dan pertimbangan manusia dari Nabi Samuel-lah yang hampir memilih Eliab karena "terlihat gagah". Dan di ayat 7 terlihat bahwa justru karena Samuel peka akan suara Tuhan-lah, ia bisa mendengar firman "teguran" Tuhan sehingga ia terhindar dari kesalahan fatal mengurapi orang yang bukan pilihan Tuhan.
Jadi justru jika peka mendengar suara Tuhan-lah, kita bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mengambil keputusan-keputusan dalam hidup ini. Mungkin dalam proses pembelajaran untuk peka terhadap suara Tuhan, bisa saja kita membuat kekeliruan; Tetapi kita tidak perlu takut apalagi trauma jika pernah keliru dalam hal mendengar suara Tuhan. Mari minta anugrah Tuhan terus supaya kita peka terhadap suara-Nya sambil kita selalu menjaga sikap dan motivasi hati untuk tulus suci dan benar di hadapan-Nya.
Secara pribadi, kami percaya bahwa Tuhan berkenan terhadap kerinduan kita supaya bisa peka mendengar suara-Nya, karena Allah kita adalah Allah yang hidup dan berkomunikasi.
Yang penting asal sikap hati kita baik dan benar di hadapan-Nya, kita rindu untuk mengasihi Dia dan menyenangkan hati-Nya, pasti Tuhan juga rindu menyampaikan isi hati-Nya kepada kita. Tuhan semestinya juga rindu untuk anak-anak-Nya peka mendengar suara-Nya dan menaati-Nya.
Contoh yang jelas kembali terlihat di masa kecil Nabi Samuel.
1 Samuel 3:7 (TB) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
1 Samuel 3:10 (TB) Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."
Samuel yang masih kanak-kanak saat itu belum pernah mengenal Tuhan apalagi perduli terhadap Tuhan, tetapi ternyata Tuhan tetap mau berbicara dan memanggil dia (karena Tuhan berkenan kepada nazar Hana, ibunya).
Apalagi kalau kita sekarang sungguh-sungguh rindu punya hubungan yang intim dengan Tuhan, mau hidup berkenan bagi Tuhan dan menggenapi rencana-Nya dalam hidup kita, masakah Tuhan tidak mau memberitahu isi hati-Nya kepada kita melalui berbagai cara-cara Ilahi-Nya?
Yohanes 10:27 (TB) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
0 Response to "TUHAN MELIHAT HATI"