BELAS KASIHAN BUKAN PENGHAKIMAN
By
sianny
—
Senin, 27 Maret 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu : selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Mikha 6 : 8
Kata "mencintai kesetiaan" diatas dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai mercy/belas kasihan.
Kata ini menggambarkan kesetiaan dan pengampunan yang disertai dengan kemurahan hati dan kebaikan, terutama bagi mereka yang tidak layak menerimanya.
Belas kasihan Tuhan membebaskan kita dari kutuk, membawa kita yang penuh dengan dosa kepada sukacita yang kekal. Kita adalah orang berdosa yang tidak sempurna, sangat mudah melakukan kesalahan, membuat kekacauan yang pada akhirnya diselamatkan oleh Belas Kasihan.
Kita menikah dengan orang berdosa yang juga mudah melakukan kesalahan dan yang juga membutuhkan belas kasihan.
Keintiman pernikahan tidak dapat dipertahankan tanpa belas kasihan, karena kita manusia berdosa sehingga tanpa Belas Kasihan setiap hubungan akan selalu berantakan.
Kita dapat menghakimi pasangan kita dengan membenarkan diri sendiri, membuktikan dirinya bersalah, kita sodorkan bukti-bukti yang dengan jelas menunjukkan kekurangan pasangan kita, tetapi penghakiman yang kita buat akan membunuh keintiman / hubungan dalam hidup kita sendiri dan juga tidak akan mematikan dosa dalam kehidupan pasangan kita. Sebaliknya penghakiman menghancurkan rohani dan pernikahan kita.
"Penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman" Yakobus 2 : 13
Biarlah Belas Kasihan yang telah kita terima dari Tuhan bisa kita teruskan kepada pasangan kita, biarlah pernikahan kita berlandaskan belas kasihan Tuhan bukan penghakiman atau aturan-aturan ala orang Farisi yang tidak akan menyelesaikan masalah.
Tetapi yang terutama kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
1 Petrus 4:8
Mikha 6 : 8
Kata "mencintai kesetiaan" diatas dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai mercy/belas kasihan.
Kata ini menggambarkan kesetiaan dan pengampunan yang disertai dengan kemurahan hati dan kebaikan, terutama bagi mereka yang tidak layak menerimanya.
Belas kasihan Tuhan membebaskan kita dari kutuk, membawa kita yang penuh dengan dosa kepada sukacita yang kekal. Kita adalah orang berdosa yang tidak sempurna, sangat mudah melakukan kesalahan, membuat kekacauan yang pada akhirnya diselamatkan oleh Belas Kasihan.
Kita menikah dengan orang berdosa yang juga mudah melakukan kesalahan dan yang juga membutuhkan belas kasihan.
Keintiman pernikahan tidak dapat dipertahankan tanpa belas kasihan, karena kita manusia berdosa sehingga tanpa Belas Kasihan setiap hubungan akan selalu berantakan.
Kita dapat menghakimi pasangan kita dengan membenarkan diri sendiri, membuktikan dirinya bersalah, kita sodorkan bukti-bukti yang dengan jelas menunjukkan kekurangan pasangan kita, tetapi penghakiman yang kita buat akan membunuh keintiman / hubungan dalam hidup kita sendiri dan juga tidak akan mematikan dosa dalam kehidupan pasangan kita. Sebaliknya penghakiman menghancurkan rohani dan pernikahan kita.
"Penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman" Yakobus 2 : 13
Biarlah Belas Kasihan yang telah kita terima dari Tuhan bisa kita teruskan kepada pasangan kita, biarlah pernikahan kita berlandaskan belas kasihan Tuhan bukan penghakiman atau aturan-aturan ala orang Farisi yang tidak akan menyelesaikan masalah.
Tetapi yang terutama kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
1 Petrus 4:8
0 Response to "BELAS KASIHAN BUKAN PENGHAKIMAN"