Iklan

KESOMBONGAN

"Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, tanpa mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang  lain lebih utama dari dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap  orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Filipi 2 : 2-5

Suatu waktu istri saya menemani melakukan seluruh pekerjaan yang harus saya kerjakan, mulai di kantor, kunjungan ke proyek hingga bertemu client yang seringkali begitu padat jadwalnya sehingga mengharuskan kami menunda makan siang dan  berpacu dengan waktu di tengah kemacetan agar tidak terlambat untuk jadwal berikutnya, terlihat
kelelahan di wajah istri saya  saat kami akhirnya kembali ke rumah. 

Di lain waktu saya harus  menggantikan tugasnya di rumah saat dia sedang pergi ke luar kota bersama teman-temannya. Saya harus mengurus makanan anak-anak, PR dan  belum lagi tugas-tugas rumah tangga lainnya seperti pembayaran listrik dan mengatur jadwal penjemputan anak-anak  pergi, pulang sekolah, les dan  mengantar makanan ke sekolah mereka.

Ternyata sementara saya sibuk bekerja, yang menurut saya  begitu melelahkan, istri saya juga mengerjakan apa yang baru saja saya alami hampir sepanjang hari yang ternyata tidak kalah melelahkan.

Seringkali kita merasa pasangan kita kurang menghargai, mereka  tidak memahami kesulitan yang  kita hadapi dan mungkin kita benar. Masalahnya kita merasa apa yang kita alami lebih buruk dan  kita berharap pasangan kita berempati penuh untuk itu, tanpa kita mau meluangkan waktu untuk melihat tantangan yang  dihadapi pasangan kita. Akhirnya suami istri hanya terpaku pada  kesulitan mereka sendiri dan tetap buta terhadap tantangan yang dihadapi oleh pasangannya. Lalu masing-masing merasa kesal karena merasa kurang mendapat dukungan.

Hal ini menunjukkan betapa kesombongan dapat menjadi ganjalan yang menghancurkan pernikahan. Dengan hanya memperhatikan situasi kita sendiri, kita menjadi angkuh,  memaksakan opini kita sendiri, terpaku pada situasi yang kita hadapi dan betapa pasangan kita tidak menghargai kita.

Paulus mengatakan "Janganlah tiap-tiap orang hanya  memperhatikan kepentingannya sendiri", tetapi kepentingan orang  lain juga, bahkan menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Sikap saling memperhatikan, saling menghormati dan saling menghargai merupakan sikap-sikap positif yang harus ada dalam keluarga namun sering terkubur di bawah kesombongan dan keegoisan kita.

Kesombongan mendorong kita menjauh dari satu sama lain, meninggikan diri sendiri, berusaha memenangkan perdebatan. Sebaliknya kerendahan hati mendekatkan satu sama lain, membuat kita berusaha saling memahami dan mencapai keintiman.

Kesombongan adalah salah satu  musuh terbesar pernikahan, kerendahan hati adalah salah satu sahabat terbaik pernikahan.

Sayangnya, kesombongan datang secara alami, sementara kerendahan hati harus dikejar, jika kita tidak secara sadar mempraktekkan kerendahan hati dalam pernikahan, kita secara alami akan jatuh dalam kecenderungan bersikap sombong.
Jangan hanya memperhatikan kepentingan kita sendiri, berempatilah dengan tekanan yang dirasakan pasangan kita, tuluslah dalam memberi dorongan. Kesombongan adalah pengganjal, sementara kerendahan hati adalah perekat.

0 Response to "KESOMBONGAN "

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post