PERCAYA JANJI TUHAN

Kej 15-16.                

Melalui 2 pasal dari Firman Tuhan yang kita baca di Kej 15-16, kita bisa melihat bahwa apa yang di lakukan oleh Abraham dan Sarai isterinya itu boleh dikatakan sebagai orang yang TIDAK PERCAYA dan TIDAK SABAR terhadap janji Tuhan yang diberikan kepada mereka, ketika Abraham berseru kepada Tuhan tidak punya keturunan sebagai ahli warisnya kelak. Takut melihat kenyataan yang ada,  mereka kemudian bertindak sesuai dengan apa yang ada dan menjadi akal pemikiran manusia mereka yang sangat terbatas , yang hanya melihat kenyataan yang ada di depan mata saja.  Akal pemikiran yang tidak bisa menjangkau apa yang menjadi Rencana Tuhan ( yang supra natural ) terhadap mereka. Mereka lebih percaya dengan apa yang kasat mata,  Abraham merasa sudah tua , dan Sarai sudah mati haid. Oleh Sarai "disodorkan" budaknya Hagar, hingga hamil dan melahirkan Ismael. Akhirnya kita melihat bahwa rencana Tuhan digenapi,  Sarai hamil dan melahirkan Ishak, si anak perjanjian. Ada SEBAB pasti ada AKIBAT. Sesuai dengan janjiNya Allah tetap setia pada janji Nya , keturunan Abraham ini diberkati menjadi dua bangsa yang besar. Tapi,  sebagai akibat dari perbuatan Abraham,  Ismael menurunkan bangsa Arab dan Ishak menurunkan bangsa Yahudi yang selalu saling bermusuhan bahkan sampai saat ini. Bagaimana dengan diri kita , teladan apa yang bisa kita ambil dari cerita di atas? Bukankah kita sering kali juga lebih percaya dengan akal pikiran kita sendiri dan seringkali juga tidak sabar dalam menunggu Janji Tuhan menjadi nyata dalam hidup kita?Sebaiknya kita "mau belajar" dari kisah hidup Abraham. Rencana Tuhan buat kita pasti indah, sempurna dan tepat pada waktuNya ( bukan waktu kita ) . Dan,  bukankah segala sesuatu yang serba mendadak dan tergesa-gesa,  pasti tidak sempurna hasilnya ?

Tweet