ALLAH IMANUEL DALAM KESATUAN KITA
By
sianny
—
Sabtu, 06 Mei 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Matius 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita
Allah kita maha Kudus, pada jaman perjanjian lama tidak semua orang dapat berjumpa dengan Allah. Orang yang ingin bertemu dengan Allah harus menguduskan dirinya, jika tidak kudus maka akan langsung mati ketika berhadapan dengan kekudusan Allah. Bangsa Israel menghadap Allah melalui perantara Musa dan Harun lalu kemudian keturunan Harun/ suku Lewi yang menjadi Imam bagi bangsa Israel. Imam besar pun sebelum masuk keruang kudus harus benar-benar mempersiapkan dirinya. Jika tidak dia bisa mati ketika bertemu dengan kemuliaan Allah.
Ketika Allah datang ke dunia sebagai JURU SELAMAT , Yesus datang sebagai "IMANUEL" yang artinya Allah beserta Kita. Dia telah membalikkan keadaan kita, dari maut di pindahkan kepada hidup yang kekal, kutuk diubah jadi berkat, bersalah namun dibenarkan, tidak kudus namun dikuduskan. Kembali ke hakikat penciptaan semula seperti saat Adam dan Hawa ketika di taman eden yang hidup melekat dengan Allah dalam payung berkat dan perlindunganNya, dalam Payung PerjanjianNya, di awal penciptaan.
Allah bukan lagi Allah yang jauh tapi Allah yang manunggal dengan kita.
Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Bagian kita hanyalah percaya kepada Yesus PENGANTARA kita dan mau tetap berada dalam payung perjanjianNya. PERJANJIAN BARU yang di sahkan oleh DARAH YESUS.
Ibrani 9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Dalam payung perjanjian baru, PERINTAH BARU telah diberikan yaitu agar kita SALING MENGASIHI, sama seperti Allah telah mengasihi kita, maka kita harus Saling mengasihi.
Yohanes 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Suami istri adalah gambaran KRISTUS dan JEMAAT, karena itu hubungan kasih diantara Suami dan Istri menggambarkan kasih Kristrus
Efesus 5:32-33 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Karena itu sebagai suami istri kita harus sepakat untuk saling mengasihi,
kuasa kesepakatan itu luar biasa karena saat kita bersepakat dan saling mengasihi, Allah pun bersepakat bersama-sama dengan kita, manunggal dengan kita, tetap didalam kita dan kasihNya sempurna dalam kita.
1 Yoh 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Marilah bersepakat dalam pernikahan kita, saling mengasihi sehingga Allah manunggal dalam kita "Imanuel" Allah beserta kita.
Allah kita maha Kudus, pada jaman perjanjian lama tidak semua orang dapat berjumpa dengan Allah. Orang yang ingin bertemu dengan Allah harus menguduskan dirinya, jika tidak kudus maka akan langsung mati ketika berhadapan dengan kekudusan Allah. Bangsa Israel menghadap Allah melalui perantara Musa dan Harun lalu kemudian keturunan Harun/ suku Lewi yang menjadi Imam bagi bangsa Israel. Imam besar pun sebelum masuk keruang kudus harus benar-benar mempersiapkan dirinya. Jika tidak dia bisa mati ketika bertemu dengan kemuliaan Allah.
Ketika Allah datang ke dunia sebagai JURU SELAMAT , Yesus datang sebagai "IMANUEL" yang artinya Allah beserta Kita. Dia telah membalikkan keadaan kita, dari maut di pindahkan kepada hidup yang kekal, kutuk diubah jadi berkat, bersalah namun dibenarkan, tidak kudus namun dikuduskan. Kembali ke hakikat penciptaan semula seperti saat Adam dan Hawa ketika di taman eden yang hidup melekat dengan Allah dalam payung berkat dan perlindunganNya, dalam Payung PerjanjianNya, di awal penciptaan.
Allah bukan lagi Allah yang jauh tapi Allah yang manunggal dengan kita.
Yohanes 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Bagian kita hanyalah percaya kepada Yesus PENGANTARA kita dan mau tetap berada dalam payung perjanjianNya. PERJANJIAN BARU yang di sahkan oleh DARAH YESUS.
Ibrani 9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Dalam payung perjanjian baru, PERINTAH BARU telah diberikan yaitu agar kita SALING MENGASIHI, sama seperti Allah telah mengasihi kita, maka kita harus Saling mengasihi.
Yohanes 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Suami istri adalah gambaran KRISTUS dan JEMAAT, karena itu hubungan kasih diantara Suami dan Istri menggambarkan kasih Kristrus
Efesus 5:32-33 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Karena itu sebagai suami istri kita harus sepakat untuk saling mengasihi,
kuasa kesepakatan itu luar biasa karena saat kita bersepakat dan saling mengasihi, Allah pun bersepakat bersama-sama dengan kita, manunggal dengan kita, tetap didalam kita dan kasihNya sempurna dalam kita.
1 Yoh 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Marilah bersepakat dalam pernikahan kita, saling mengasihi sehingga Allah manunggal dalam kita "Imanuel" Allah beserta kita.
0 Response to "ALLAH IMANUEL DALAM KESATUAN KITA"