Iklan

MELAYANI PASANGAN YANG LAIN ADALAH ANUGRAH

Ester 4

Dalam Ester 4, merupakan titik penting untuk menghadapi bahaya Haman. Ester yang hidup dalam istana, tidak mengetahui bahaya yang sedang mengancam bangsanya. Ester hidup dengan nyaman dalam tembok istana. Dia terisolasi dari hingar bingar politik dan kehidupan umumnya. Mordekhai yang tahu persis bahaya itu.

Mordekhai dengan memakai pakaian kabung menangis keras-keras dan melolong lolong dengan pedih. Ketika Ester mengutus hambanya untuk menanyakan apa sebab Mordekhai seperti itu, maka tahulah Ester akan bahaya besar yang mengancam bangsanya dan minta agar Ester menghadap raja dengan berupaya mencegah bahaya itu.

Namun awalnya Ester tidak berani mengambil tindakan apapun. Ini disebabkan kenyamannya hidup dalam istana. Sehingga dia merasa, hidupnya nyaman dan aman. Bahaya hanya di luar tembok istana, di dalam tembok istana dia aman. Karena tidak seorangpun yang tahu bahwa dia adalah bangsa Yahudi juga.

Maka Ester coba memberi jawaban simpatik kepada pamannya, “ Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tidak dipanggil hanya berlaku satu undang-undang yaitu hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama 30 hari ini tidak dipanggil menghadap raja” Ester 4 : 11
Jawaban Ester kepada Mordekhai karena kenyamanan dan rasa amannya, sehingga Ester tidak mau mencoba menghadap raja.

Mordekhai memberi pernyataan yang menempelak Ester. “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan teluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul pertolongan dari dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa……..” Ester 4 : 14.
Pernyataan keras ini menampar kenyamanan dan rasa aman Ester. Bahwa tembok istana tidak bisa melindungi dia dari bahaya pemusnahan bangsa Yahudi.

Mordekhai menutup pernyataannya dengan sangat tajam yang membuat Ester berani bergerak “…Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau memperoleh kedudukan sebagai Ratu” Luar biasa Mordekhai ini. Dia memaparkan sebuah visi. Bahwa Ester bisa menjadi Ratu kesayangan Raja, justru adalah rencana Tuhan, untuk menghadapi saat genting itu. Jadi Tuhan mempersiapkan Ester memang untuk menghadapi dan terlibat dalam penyelamatan bangsa Yahudi. Ester menjadi Ratu bukan sekedar menikmati hidup saja dengan segala bekat, kekayaan, dan kemuliaan. Tapi Ester jsutru dipilih Tuhan untuk menjadi orang kunci menghadapi Haman dan menyelamatkan bangsa Yahudi.

“Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum 3 hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati” Inilah jawaban Ester setelah dia sadar bahwa Tuhan menjadikan dia Ratu untuk penyelamatan bangsa Yahudi waktu itu

Selama ini Ester tidak mengerti mengapa dia harus menjadi Ratu. Peringatan Mordekhai ini mencerahkan pikiran dan hatinya. Maka dia mengambil satu keputusan sangat luar biasa, doa puasa sebelum menghadap raja.

Belajar dari Ester, mungkin saat ini kita merasa hidup kita sedang nyaman, aman, kecukupan, anak-anak baik, bisnis pekerjaan lumayan lancar, karir meningkat, sehingga tidak terlalu peduli dengan rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita pikir asal semua oke, cukuplah. Toh bahaya LBGT, narkoba, dan lainnya jauh dari keluarga kita. Yang harus diingat bahaya itu akan menerobos apapun termasuk tembok rasa aman kita.

Tuhan punya rencana dalam hidup kita untuk ada dalam apa yang menjadi rancanganNya. Jika saat ini kita tidak mau terlibat banyak dalam panggilan Tuhan, Tuhan juga tidak memaksa.
“.……bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain……..” kata Mordekhai. Perkataan masih sangar relevan dengan zaman ini.

Kita tidak mau sungguh-sungguh terlibat dalam rencana Tuhan untuk penyelamatan pernikahan dan keluarga juga tidak apa-apa. Sebab ada pihak lain yang akan bergerak menggantikan yang tidak mau. Namun adalah satu kehormatan dan anugerah yang besar, jika mau terlibat dalam panggilan Tuhan dalam pelayanan penyelamatan pernikahan dan keluarga.

0 Response to "MELAYANI PASANGAN YANG LAIN ADALAH ANUGRAH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post