Iklan

YANG LAMA SUDAH BERLALU YANG BARU SUDAH DATANG

2 kor 5

"Kaka, mau nanya nih... Kok Indomienya gak panas lagi ... Kan gak enak dingin ??" demikian komplain seorang customer pada waitress warung kekinian.

"Maaf gan, tadi kita hidangkan masih panas kok.., kalo indomie langsung secepatnya kita hidangkan kok..." Jawab si waitress sambil mesem-mesem.

"Tapi kan dingin gak enak.... !!kecewa dengan makanannya yang dingin...

"Pasti dinginlah gan.. dari tadi kan sudah berapa gaya ?? " si waitress dengan tersenyum nakal menirukan gaya si mbak 
"Apalagi ini kan ruangan ac, jadi makanan apapun pasti dinginlah", kali ini dengan serius si waitress menekankan jawabannya. 

Si mbak.. kali ini hanya bisa menelan ludah saja...

"Apa mau direbus ulang ?? " Tanya si waitress... 

"Yah.. jadi benyek dong indomienya ..!!, Gak lah mbak.. makasih!! " sewot mbaknya... 

Gelombang bisnis kekinian saat ini terpacu oleh murahnya, koneksi data internet dan smartphone dan kamera yang makin murah. 

Muka kotak, mata sipit, kulit hitam, bola mata biru tidak membutuhkan komputer grafis untuk merubahnya, cukup dengan smartphone saja dengan applikasi tertentu.

Makanan di resto kekinian tidaklah harus enak, yang penting cantik untuk difoto jadilah sudah untuk dijual. 

Dekorasi resto mesti instagramable supaya bisa menarik generasi yang baru ini untuk datang, makanan enak. 

Sebenarnya fenomena ini bukanlah hal baru sejak jaman dulu manusia butuh eksis, butuh dihargai, ingin dilihat orang, karena manusia sudah jatuh dalam dosa. (Rom 3:23). 

Setiap kita yang sudah ditebus kristus, roh kita diselamatkan, dibaharui, ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.

Ini bicara soal roh kita, tapi tidak dengan daging kita, masih yang lama. 

Rasul Paulus menyebutnya sebagai kemah, ciptaan baru itu masih tinggal didalam kemah yang lama. Kemahnya tidak jelek, tapi daging ini sukanya memuaskan keinginan daging dan bukan keinginan Tuhan. 

Dulu kita betah tinggal dikemah tersebut karena roh kita mati, gak peduli kemahnya seperti apa. 

Kemah yang kita tinggalkan ini sangat suka dengan hal yang lahiriah (ay 12) dan bukan yang batiniah. 

Dulu manusia ingin dihargai dengan mengumpulkan kalung gigi beruang, harimau dsbnya. Saat ini semua pencapaian manusia dinyatakan melalui selfie, tidak perlu biaya tinggi untuk eksis. Cukup kuota data, minuman murah dan foto di warunk kekinian cukuplah memenuhi dahaga kemah tersebut akan penghargaan. 

Gereja dan keluarga kristen juga mengalami tantangan yang sama. Foto indah, tampak mesra di medsos ditampilkan, kebanyakan berfoto dan kiri kanan cantik, akhirnya hubungan mereka dingin mirip mie instant kekinian diatas. Kita sibuk mempercantik kemah, tapi isinya kurang kita perhatikan. 

Ada gereja yang ushernya beli seragam baru tiap minggu, biar cantik selalu difoto. 

Demikianlah di era kekinian penampilan itu sesuatu banget, korupsi gak masalah asal suka nyumbang gereja dan orang susah, seperti dirjen HuBla.

Generasi kekinian akhir zaman memiliki kekosongan yang besar dalam batinnya, hubungan yang sebatas teks dan emoji seperti tidak dapat mengisinya, hanya Yesus saja. 

Satu satunya cara untuk mereka dipulihkan adalah keserupaan dengan Kristus, ketika semua kita turut mati bersama kristus, maka kita akan merasa berharga dihadapan Tuhan tanpa membutuhkan penghargaan manusia lagi atas segala penampilan dan pencapaian manusia. 

Boleh gak sih kita bergaya kekinian?? 

.. yah boleh boleh saja .. tapi jangan lagi kita mengukur orang lain dengan ukuran manusia lagi (ay 16). Tapi dengan ukuran Kristus. 

0 Response to "YANG LAMA SUDAH BERLALU YANG BARU SUDAH DATANG"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post