BAGAIMANA PERNIKAHAN MENGAJARKAN KITA UNTUK MENCINTAI?
By
sianny
—
Selasa, 31 Oktober 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Lukas 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Jika Anda memperlakukan seorang pria sebagaimana adanya ia, ia akan tetap menjadi pribadi yang demikian. Tetapi jika Anda memperlakukannya seolah-olah ia telah menjadi sosok pria yang ideal, ia akan menjadi seorang yang lebih hebat dan lebih baik.–Johann Wolfgangvon Goethe
Pernikahan adalah tempat atau arena dimana cinta kita menghadapi ujian yang terberat.
Masuk dalam pernikahan tidak cukup hanya dengan cinta untuk menyediakan sarapan pagi. Kebutuhan susu untuk anak-anak tidak bisa tersedia di atas meja hanya dengan bilang “aku sayang kamu” Listrik dan telpon tidak otomatis lunas saat kita mencium mesra pasangan kita.
Tapi justru melalui itu semua, pernikahan bisa menjadi sebuah arena pelatihan di mana kemampuan kita untuk mengalami dan menunjukkan kasih Tuhan diperkuat dan dikembangkan
Dalam proses itu, kita harus menyadari bahwa cinta manusia dan cinta Tuhan bukanlah dua samudera yang terpisah, tetapi merupakan satu sumber air dengan banyak anak sungai.
Kita menunjukkan kasih kita kepada Tuhan antara lain dengan sungguh-sungguh mengasihi pasangan kita. Karena ketika kita mencintai pasangan kita dengan sepenuh hati, itu menyenangkan hati Tuhan.
Mudah bagi kita untuk mengatakan aku mencintai Tuhan, karena Tuhan tidak bau, Tuhan tidak menjengkelkan, Tuhan pemaaf, Tuhan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Tapi bagaimana mencintai dan mengasihi pasangan kita yg masih menjengkelkan dan sering menyakiti? Bagaimana dengan ayat di atas, kasihilah sesamamu manusia? Omong kosong saat kita mengatakan aku sudah berdoa, baca firman, mengasihi Tuhan juga melayani Tuhan tapi “membenci’ saudara kita!
I Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah.
Mari kita terus belajar mencintai seperti yang dikehendaki Tuhan terjadi dlm pernikahan kita.
0 Response to "BAGAIMANA PERNIKAHAN MENGAJARKAN KITA UNTUK MENCINTAI?"