PERNIKAHAN MENGAJARKAN KITA UNTUK MENGHORMATI ORANG LAIN
By
sianny
—
Rabu, 01 November 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Filipi 2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Kita tidak boleh terlalu naif menganggap pernikahan sebagai tempat yang aman untuk berlindung dari akibat kejatuhan manusia dalam dosa ... pergumulan terbesar dalam hidup justru terjadi dalam relasi yang paling dipengaruhi oleh kejatuhan manusia dalam dosa yaitu relasi pernikahan. –Dan Allender dan Tremper Longman III-
Pernah ada kesaksian dari sepasang suami istri dalam sebuah retret yang menceritakan bahwa pernikahan mereka didasarkan karena takut dosa. Terutama dosa sex. Mereka menganggap bahwa setelah menikah mereka tidak perlu takut berdosa lagi dalam hal itu. Secara sepintas bisa dikatakan “salah satu” cara untuk menghindarkan dosa. Tapi apakah itu cara yang efektif ketika sex menjadi tujuan pernikahan?
Jika tujuan pernikahan hanyalah semata-mata untuk menikmati hasrat bercinta dan membuat saya “bahagia”, maka saya harus mencari pasangan yang baru setiap dua atau tiga tahun.
Ada juga yang berpikir bahwa tujuan menikah adalah “menghasilkan” keturunan. Ketika pasangan tidak bisa memberikan keturunan ada alasan untuk menduakan atau bahkan menceraikannya.
Kejadian 30:1 Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."
Bahkan Rachel pun mengancam Yakub ketika dia belum bisa hamil. Rachel melakukan hal itu karena didasari rasa cemburu dan iri hati pada kakaknya. Dia berpikir Yakub akan lebih mengasihi Lea yang bisa memberikan keturunan dibanding dia yang belum bisa memberikannya.
Lalu bagaimana hubungan kita dengan pasangan? Apa yg bisa kita buktikan utk menunjukkan cinta dan rasa hormat pada pernikahan kita?
Kalau kembali dalam keseharian kita, sesuatu yg paling sederhana, pernahkah kita menghitung “waktu bersama” pasangan dalam sehari?
Apakah pasangan kita lebih banyak dan lebih lama berbicara dengan orang lain dibandingkan dengan kita? Atau sebaliknya kita lebih mengutamakan teman bicara di media sosial dibanding pasangan kita? Masing-masing lebih nyaman dengan menjawab email, update status di FB, IG, dan chatting dengan teman-teman di Whatsapp?
Kemudian bagaimana cara kita mengasihi dan menghormati pasangan dalam pernikahan?
Apakah kita sudah memberikan prioritas dan waktu dalam keseharian?
LOVE means TIME. RESPECT means PRIORITY.
Mari kita revisi tujuan awal pernikahan yang salah. Harapan-harapan setelah menikah dari masing-masing pribadi. Jangan pernah mengedepankan ekspektasi kita lebih dari pasangan kita.
Kita sudah pernah belajar perubahan itu mulai dari saya.
Siapkah kita untuk berubah?
0 Response to "PERNIKAHAN MENGAJARKAN KITA UNTUK MENGHORMATI ORANG LAIN"