Iklan

BAGAIMANA KITA BISA MEMPROSES AMARAH DENGAN CARA YANG POSITIF?

Efesus 4:26 (TB) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 

Amsal 14:17 (TB) Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar. 

Amsal 29:11 (TB) Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya. 

Amsal 19:11 (TB) Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran. 

Begitu banyak Ayat Alkitab yg menjadi Perintah Tuhan untuk kita bisa memproses amarah kepada seseorang yang memiliki relasi dengan kita. 
Kita membahas amarah yang sah/wajar yang memang dipicu oleh kesalahan dari orang lain, maka ada 2 pertanyaan sangat penting:
1. Apakah Respon saya Positif ? ( Apakah respon itu memiliki potensi untuk membereskan kesalahan itu dan memperbaiki relasi yang ada ? )
2. Apakah Respon saya penuh kasih ? ( Apakah respon itu di rancang bagi keuntungan orang yang kepadanya kita marah ? )

Dalam hal memproses amarah menjadi posiif ini ada suatu suatu proses yang terdiri dari beberapa langkah :
1. Secara Sadar, Akuilah kepada diri sendiri bahwa kita marah.
Semua orang akan tahu bahwa kita marah, tetapi pertanyaan nya, Apakah kita sadar akan amarah kita dan apa yang akan dilakukan? 
Yang seringkali kita terjebak dalam suatu respon kata kata atau fisik terhadap amarah yang terjadi dalam diri kita.
Akan jauh lebih besar kemungkinan membuat suatu respon positif terhadap amarah jika kita pertama tama mengakui kepada diri kita bahwa kita sedang marah dengan cara mengucapkan kata kata itu dengan suara keras.

Karena dengan cara seperti itu bukan hanya menyadari amarah kita sendiri, tetapi kita telah memisahkan bagi diri Kita Sendiri perbedaan antara amarah dan tindakan apa yang akan diambil.
Walaupun kelihatannya sederhana, tetapi sulit dilakukan pada saat amarah itu muncul.
Seperti Firman diatas Ef 4:26, tantangan nya bukan "Jangan menjadi marah", tetapi "Jangan berdosa saat kita marah"

2. Kendalikanlah Respon langsung kita
Sangat sedikit yang telah belajar mengendalikan dan mengarahkan amarah kita. Kebanyakan mengikuti pola yang di pelajari atau yang tertanam dalam pikiran bawah sadar pada masa kanak kanak dengan mengamati orang tua atau pola asuh lingkungan kita.
Sebagian besar, pengendalian amarah menjadi sesuatu yang sangat penting di pelajari sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab yang artinya menanggalkan kebiasaan lama. 

Caranya disarankan kita menghitung dengan bersuara atau menyingkir terlebih dahulu dari kita berhadapan dengan orang, barang atau situasi yang membuat marah muncul dengan memberikan isyarat.
Suami dan istri dapat menyepakati hal ini pada saat suasana hati tidak dalam keadaan marah itu muncul, dan kedua nya harus saling mengerti untuk membantu baik suami atau istri yang mempunyai Emosi yang tidak terkendali itu supaya bisa mengalami perubahan dalam pola yang sudah tertanam ini.
Dan inilah yang kita sebut bertanggung jawab untuk menjadi dewasa, karena kedewasaan seseorang bukan di ukur dari usia tapi seberapa besar kita mau menerima dan mengambil tanggung jawab tersebut. 
Karena tanggung jawab kita bukan hanya menikah dan membangun Rumah Tangga tapi bagaimana menjadi teladan hidup bagi Anak anak kita. 
Bagi yang belum mempunyai anak anak, percayalah Tuhan akan memproses kita terlebih dahulu sebagai orang yang apakah sudah siap diberikan tanggung jawab yang lebih besar nantinya, apabila mempunyai anak dengan sikap hati dan respon kita ketika anak itu hadir dalam rumah tangga kita.

3. Kendalikan suasana hati amarah sampai kita bisa berdoa
Berdiam diri sejenak ambil sikap doa dan berdoalah kepada Tuhan.
Katakan padaNYA bahwa kita sedang marah dan minta pimpinan Roh Kudus untuk kita bisa berespon terhadap situasi situasi yang tidak menyenangkan tadi.
Temukan fokus amarah dan tingkat keseriusan pelanggaran dan pilihan tindakan apa yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. 
Dengan mengonfrontasi orang yang melakukan kesalahan itu menghasilkan sedikit atau tidak ada nilai penebusannya. Dengan berbicara baik baik dan memilih untuk menerima kesalahan itu dan menyerahkan orang itu kepada Allah, ini tidak sama dengan menyumbat atau menyimpan kemarahan kita.
Justru sebaliknya kita melepaskan hak untuk balas dendam yang adalah hak penuhnya Allah.

Disaat inilah kita belajar Kesabaran yang artinya mengembalikan masalah keadilannya kepada Allah.

Orang yang mengamuk selalu mendarat dengan buruk
WILL ROGERS

0 Response to "BAGAIMANA KITA BISA MEMPROSES AMARAH DENGAN CARA YANG POSITIF?"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post