Iklan

BAGAIMANA MENGATASI MASALAH DENGAN SEHAT

Mengapa ada Amarah?
1 Petrus 1:16 (TB) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 

Imamat 11:44-45 (TB) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. 
Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

1 Yohanes 4:8 (TB) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 

Pertama tama marilah kita melihat akar dari Amarah, dari mana datangnya dan mengapa kita mengalaminya.
Perhatikan Amarah di turunkan dari 2 aspek Natur Allah ( Sifat Dasar Allah ) yang Illahi yaitu Kekudusan Allah dan Kasih Allah.
Yang pertama Kata Kudus artinya "Terpisah dari dosa"
Yang kedua sejak awal sampai akhirnya Alkitab mengungkapkan Allah berkomitmen terhadap kesejahteraan Ciptaan NYA, adalah Natur Allah untuk mengasihi.
Dari Kedua Sifat Illahi inilah Amarah Allah di turunkan. 

KasihNYA hanya mengupayakan yang baik bagi CiptaanNYA, KekudusanNYA terus bertentangan dengan dosa. Semua Hukum Moral Allah didasarkan atas Kekudusan dan KasihNYA yaitu mereka selalu sejalan dengan apa yang benar, mereka selalu bagi kebaikan umatNYA. 
Allah ingin manusia melakukan apa yang benar dan menikmati manfaatnya.

Mengetahui efek dosa manusia yang merusak, Amarah Allah terusik. Keprihatinan Allah akan Keadilan dan kebenaranlah ( yang keduanya tumbuh dari kekudusan dan kasihNYA) yang merangsang Amarah Allah. Maka, saat Allah melihat kejahatan, Dia mengalami amarah. Amarah adalah Respon LogisNYA terhadap ketidakadilan atau ketidakbenaran.

Jadi apa hubungan semua itu dengan amarah manusia?
Alkitab berkata kita diciptakan "menurut gambar Allah" ( Kej 1:27 ). Walaupun gambaran itu sudah dicemarkan oleh kejatuhan manusia dalam dosa, gambaran itu tidak terhapus dalam jiwa kita. Maka, Walaupun kita telah jatuh dalam dosa, kita masih memiliki sejumlah keprihatinan bagi keadilan dan kebenaran. 

Bahkan seorang anak kecil yang mulai belajar bicara, kita akan segera mendengar anak itu berkata "Itu tidak adil, Mami!" Dari mana anak mendapatkan penilaian moral itu?
Karena hal itu tercetak jauh di dalam naturnya, diasah oleh pengajaran orang tuanya, dan Ia tahu kapan telah di perlakuan salah dan akan mengekspresikan nya dengan bebas.

Maka, amarah adalah emosi yang muncul setiap kali kita menjumpai apa yang kita anggap salah. Dimensi emosional, Fisiologis dan Kognitif ( Pikiran ) dari amarah melompat ke bagian depan pengalaman kita saat menemukan ketidakadilan.

Cobalah ingat kapan terakhir kalinya kita mengalami amarah dan ajukan pertanyaan, Mengapa saya marah ?
Kemungkinan besar jawaban nya akan menyebutkan suatu ketidakadilan atau ketidakbenaran yang telah kita terima atau amarah kita mungkin telah diarahkan kepada seseorang, suatu benda, suatu situasi atau diri sendiri.

Amarah adalah bukti kita diciptakan dalam gambaran Allah, ini mendemonstrasikan bahwa kita memiliki kepedulian bagi keadilan dan kebenaran terlepas dari keadaan kita telah jatuh dalam dosa.
Kita harus berterima kasih kepada Allah bagi kapasitas untuk mengalami amarah. Saat orang berhenti mengalami amarah, orang itu telah kehilangan pemahamannya akan keprihatinan moral. Tanpa keprihatinan moral, dunia akan menjadi tempat yang benar benar mengerikan.
Hal ini yang akan kita pelajari kemudian dengan pertanyaan besar bagi kita, "Apa tujuan Amarah?"

Amarah atau Emosi adalah suatu energi yang harus bisa kita kuasai.

TETAPLAH SEMANGAT
DAN PANTANG MENYERAH !!!

0 Response to "BAGAIMANA MENGATASI MASALAH DENGAN SEHAT"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post