PERNIKAHAN MENGAJAR KITA UNTUK MENGAMPUNI
By
sianny
—
Minggu, 05 November 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Berlaku setia saja kepada pasangan Anda sudah merupakan kesaksian yang berarti dalam masyarakat kita. Tetapi ketika Anda mengambil inisiatif lebih untuk mengkomunikasikan kasih kepada pasangan Anda dengan cara yang konsisten, kreatif, dan tidak ditahan-tahan, dunia tidak bisa lagi menutup matanya. Tuhan akan dihormati melaluinya.–Gary dan Betsy Ricucci-
Perlu diketahui bahwa menurut sebuah penelitian, rata-rata waktu berkomunikasi aktif dari kebanyakan pasangan suami istri hanyalah 27 menit per minggu. Waktu paling lama yang dipakai untuk bercakap-cakap adalah pada kencan ketiga dan satu tahun sebelum perceraian terjadi.
Salah satu tantangan rohani besar bagi tiap orang kristen adalah untuk mengurangi fokus pada diri sendiri. Kita terlahir dengan kecenderungan kuat untuk berpusat pada diri sendiri.
Banyak pria yang tidak menyadari betapa besarnya luka yang telah mereka goreskan dalam hati pasangan mereka hanya dengan “tidak berkata apa-apa.”
Pernahkah kita mengalami kenyataan yang membuat kita frustasi? Benci pada seseorang, tetapi pada saat yang sama juga sangat mengasihinya?
Pernahkah kita “marah” dan “kecewa” pada Tuhan, tapi di sisi yang lain kita sangat mengasihi Tuhan?
Pernikahan kitapun seharusnya demikian. “Jatuh ke Depan” Bahkan di saat-saat kita marah, merasa dikhianati, jengkel dan terluka, kita dipanggil untuk mengejar pribadi yang menjadi pasangan kita, merengkuhnya dan bertumbuh mendekat ke arahnya, membiarkan kasih, frustasi, dan bahkan kebencian kita berbicara dalam pelukan.
Di awal pernikahan kami ketika kami berkonflik, satu kalimat dari istri yang dipesankan, dan tidak pernah saya lupakan adalah, “Kalau kita sedang berkonflik, jangan pernah meninggalkan rumah, tetaplah di rumah meski lagi ribut. Jangan tinggalkan aku di rumah, karena itu akan membuat aku semakin jengkel. Ketika melihat kamu di rumah, perasaan marah dan jengkelku lama-lama bisa lumer.”
Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Turunkan gengsi dan harga diri Anda di hadapan pasangan.
Kedewasaan kita dalam menyelesaikan konflik, bukan mencari siapa yg memulai tapi siapa yg berani mengakhirinya.
Belajarlah untuk berkata maaf tanpa alasan.
0 Response to "PERNIKAHAN MENGAJAR KITA UNTUK MENGAMPUNI"